Mohon tunggu...
Roni ADP
Roni ADP Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Aktivis Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pak Tua

22 November 2021   15:17 Diperbarui: 22 November 2021   15:45 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memandangi seseorang dan sekelompok orang
Ada yang berlari ada menari
Sedangkan Pak tua hanya menikmati sepi ditengan keramaian ini

Anggin berlalu-lalang
waktu menjelang senja
Menambah kenikmatan sepi ini
Sepi yang menjelma dalam kesunyian hati

Akhirnya Pak tua pergi
Beranjak melawan arah anggin
Tak ada jalan disini
Ini jalan buntu
Lihatlah pagar tirani itu
Menjadi dikatomi antara Berjouis
Dan Pak tua yang disebut pengemis

Pak tua  berani melawan arah anggin
Sunyi berjalan diusia tua
Membuat ia hilang begitu saja
Luput dari pandangan mata
Tanpa nada
Tanpa suara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun