Mohon tunggu...
Ahmad Udin
Ahmad Udin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Biaya Pendidikan yang Mahal

7 Juli 2018   17:28 Diperbarui: 7 Juli 2018   18:09 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Khoiruddin Akhmad 

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Universitas Islam Nahdlatul Ulama' ( UNISNU ) Jepara

Mengupas biaya pendidikan tingkat dasar dan menengah di tanah air tidak lepas dari Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ). (Koranmuria.com. 23/06/2017)

Mengutip apa yang di muat oleh koranmuria.com, bahwa bantuan biaya pendidikan sekarang sangatlah mahal meski sudah ada Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Sekolah Dasar sebesar 800.000/siswa/tahun, 1.000.000/siswa/tahun untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 1.400.000/siswa/tahun untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). tak sampai disitu, Pemerintah masih menerbitkan Program Indonesia Pintar (PIP). 

Dana tersebut langsung di terima oleh siswa yang mendapatkan PIP dengan lewat dinas yang bersangkutan di usulkan ke pemerintah untuk di buatkan rekening dan ATM untuk siswa, tetapi tak semua siswa mendapatkan bantuan dana tersebut hanya siswa yang tergolong  tidak mampu yang mempunyai kartu KIP, KKS, dan PKH. 

Semua program sudah di luncurkan oleh pemerintah tetapi masih belum bisa menekan biaya pendidikan di negara ini. Benarkah Pendidikan di negara ini mahal ??? Apakah sekolah di gratis yang di canangkan oleh pemerintah berhasil mengatasi biaya pendidikan yang sangat mahal di zaman sekarang?

Sekarang banyak orang tua sampai menjual harta yang di milikinya seperti Emas dan lain-lain untuk membiayai anaknya sekolah hingga SMA dan seterusnya. Tak sampai di situ orang tua rela mencari pinjaman-pinjaman bahkan ke bank-bank terdekat asalkan anak sekolah.

Lalu Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan program bantuan pemerintah yang lain untuk apa??? cukupkah bantuan pemerinth untuk membiayai sekolah gratis???? sampai saat ini berbagai bantuan belum bisa menekan semua itu.

Jika menilik perbandingan sekolah negeri dengan sekolah swasta biaya sekolah swasta jauh lebih murah apalagi sekolah swasta di pinggiran kota, seperti sekolah negeri yang notabene guru banyak PNS yang di gaji oleh negara masih memungut biaya yang relatif masih mahal ketimbang di sekolah swasta, siswa di sekolah negeri yang jumlahnya ratusan dan dapat bantuan operasional sekolah masih memungut biaya yang masih mahal sedangkan sekolah swasta hanya bisa memungut biaya sedikit karena notabene sekolah swsta bukan negeri.

Ironis sekali biaya pendidikan di negeri ini, sebenarnya pemerintah sudah menggelontorkan uang tak sedikit untuk merubah pendidikan yang lebih baik tetapi sampai saat ini tak ada perubahan yang signifikan untuk pendidikan di negara ini malah semakin tahun biaya pendidikan semakin melegit sehingga membingungkan orang tua.

Fenomena yang ada sekarang anak tidak mau sekolah jika anak tersebut tidak sekolah di tempat sekolah pilihannya sendiri karena gengsi dengan temannya yang bisa sekolah yang elit yng biayanya mahal. Meski orang tua keberatan dengan biaya yang di patok oleh sekolah tersebut tetapi orang tua selalu memikirkan anak yang penting anak sekolah. 

Sudah satnya pemerintah turun tangan lewat dinas terkait di daerah masing-masing untuk membenahi bantuan-bantuan yang sudah di gelontorkan oleh pemerintah sehingga pemerintah seolah tidak gagal dengan gelontoran dana tersebut. jika tidak ada pemantauan dari pemerintah mungkin biaya pendidikan di negara ini akan semakin mahal. boleh mahal asalkan kualitas pendidikan di negara kita berkualitas yang tinggi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun