Mohon tunggu...
Ronggo Wijaya
Ronggo Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Diam bukan pilihan

Diam bukan pilihan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jalan Ninja Si Rambut Putih

25 Maret 2023   21:17 Diperbarui: 25 Maret 2023   21:29 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumbr foto: Tribunnews

"Potensi kerusuhan sangat mungkin terjadi jika Israel tetap main ke Indonesia. Bahkan besar-besaran, karena ini sudah mereka rencanakan. Bayangkan, kerusuhan terjadi saat piala dunia di Indonesia berlangsung gara-gara ada Israel. Tentu nama Indonesia akan tercoreng di mata dunia, belum lagi akan banyak memakan korban."

Sampai disini aku masih berusaha meraba-raba penjelasan kawanku. Kopi sudah mau habis, hampir menyentuh ampas. Tapi pikiranku masih panas. "Jadi maksudmu Ganjar berusaha meredakan potensi kerusuhan itu?" Aku coba menebak.

"Bukan saja meredakan, tapi mencegah. Ganjar langsung berinisiatif dengan ikut melobi kementerian terkait, PSSI juga diajak rembugan untuk melakukan terobosan bicara dengan FIFA supaya perhelatan Piala Dunia tetap digelar tanpa keikutsertaan Israel."

Setelah memberi penjelasan itu, dia lalu mencecap kopi dan menyalakan rokoknya.

"Ganjar menunjukkan sikapnya sebagai negarawan sekaligus pemimpin sejati. Ia berpikir visioner, mengedepankan kedamaian, sekalipun jelas resiko besar menghadangnya. Jadi bukan sentimen agama seperti dugaanmu, itulah sebabnya aku bilamg pikiranmu sungguh sempit."

Tidak sampai situ saja. Sikap penolakan Israel itu menurut kawanku, justru semakin menunjukkan kematangan politik seorang Ganjar. Sebab dengan masuknya Ganjar pada pusaran isu itu, membuat tokoh-tokoh kadrun tidak bisa leluasa lagi mengembangkan sentimen agama untuk mengoyak-oyak negara ini.

"Di sinilah kejelian seorang Ganjar, dia masuk ke pusaran isu itu bukan untuk membela kadrun, tapi justru untuk menghentikan kebrutalan kadrun. Jelas mereka tidak bisa lagi teriak-teriak karena nantinya hanya akan membesarkan nama Ganjar. Sangat luar biasa cara yang Ganjar ambil untuk menyelamatkan bangsa ini."

Kali ini kopi benar-benar sudah habis, tidak bisa diminum lagi. Aku lalu mengambil air putih sebagai gantinya, sekaligus untuk menetralisir tenggorokan.

Kalau dipikir-pikir, apa yang disampaikan kawanku memang sangat masuk akal. Artinya Ganjar telah berdiri dan berjaga di pintu, agar Kadrun tidak bisa lewat. Semata-mata itu dilakukan Ganjar demi kondusifitas.

Setelah perdebatan itu, aku tetap tidak berhenti untuk mencari tahu informasi lebih banyak. Baik dari membaca, maupun diskusi dengan kawan-kawan yang lain.

Jika melihat sejarah, memang sudah dari dulu sejak zaman Bung Karno, bangsa Indonesia turut memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Amanat negara kita juga jelas, "Kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun