Barangkali inilah yang kemudian disebut sebagai islam nusantara khas Indonesia, nilai-nilai keislaman berbaur dengan tradisi masyarakat yang ada. Semua berjalan dengan beriringan dan damai. Karena pada dasarnya tradisi ada memang bukan untuk mencerai beraikan, melainkan untuk mempererat satu sama lain.
Seniman WS Rendra pernah mengecam, sikap antitradisi adalah ketiadaan pengertian akan hidup bersama. Sikap semacam itu akan membawanya ke arah anarki yang akhirnya akan memisahkannya dari kebersamaan dengan orang lain.
Memang ada kelompok-kelompok yang ingin menolak tradisi nusantara. Sebut saja kelompok islam radikal, yang mengusung konsep khilafah. Mereka berpotensi mengganggu bahkan merusak kerukunan antar sesama karena merasa paling benar sendiri, dan gampang sekali melarang-larang.
Namun kekawatiran akan perpecahan semacam itu nyata-nyata hilang setelah melihat sosok pemimpin seperti Ganjar Pranowo, terus menjunjung tradisi nusantara. Ganjar adalah wajah Indonesia seutuhnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI