Mohon tunggu...
Ronggo Wijaya
Ronggo Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Diam bukan pilihan

Diam bukan pilihan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cinta dan Pantun Ganjar untuk Ibu Kota Nusantara

22 Februari 2023   19:22 Diperbarui: 22 Februari 2023   19:25 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Instagram Ganjar Pranowo

Dalam ulasannya tentang Ganjar, reporter Kompas.com pernah menulis, Ganjar Pranowo merupakan sosok yang lekat dengan fashion statement, atau kaus quotes, sebagai salah satu cara dalam mendiplomasikan pesan kepada masyarakat.

Bahkan media ini mengungkapkan, dengan kecintaannya pada kaus oblong, Ganjar mampu mematahkan citra pejabat publik yang selama ini kerap dipandang formal, termasuk dalam hal busana, menjadi lebih kasual dan santai.

Hari ini kita pun kembali membaca pesan yang disematkan Ganjar lewat kaus oblong yang dikenakannya: I love IKN "Nusantara".

Ganjar mengenakan kaus itu ketika berolahraga pagi di Balikpapan, Kaltim, dan menyempatkan menghabiskan semangkuk bubur Manado. Foto itulah yang kemudian bisa kita lihat dalam unggahan medsos pribadinya.

Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, kita tahu, adalah gagasan tentang kemajuan. Keberanian Jokowi mengambil langkah ini benar-benar menegaskan kembali bahwa dia salah satu pemimpin yang visioner.

Jokowi jelas ingin pemerataan dan berkeadilan terwujud, bukan menjadikan Indonesia sebagai Jawa Sentris, melainkan Indonesia-Sentris. Bayangkan saja, negara ini memiliki 17 ribu pulau yang tersebar di mana-mana, namun perputaran ekonomi lebih dari 50 persennya hanya berkutat di Pulau Jawa, termasuk Jakarta.

Ganjar tampak jelas mendukung gagasan besar itu. Lewat kaus yang dikenakan itulah, ia secara tegas memperlihatkan sikapnya.

Bahkan saat dimulainya pembangunan Ibu Kota Nusantara ini, yang ditandai dengan penyerahan air dan tanah dari berbagai provinsi di Indonesia, Ganjar pun tidak asal-asalan membawakannya.

Ganjar lebih dulu berkonsultasi dengan para tetua Jawa tentang tanah dan air yang akan dibawa ke IKN. Atas rekomendasi para orang tua itulah Ganjar kemudian mengambil air dari dari pertapaan Bancolono Tawangmangu, dan tanahnya dari Gunung Tidar di Magelang Jawa Tengah.

Gunung Tidar diaggap sebagai pusatnya bumi, sedangkan air dari Bancolono itu diambil karena disana terdapat sendang wedok (perempuan) dan sendang lanang (pria). Diyakini para raja-raja di tanah Jawa memanfaatkan sendang itu sebagai alat sesuci sebelum melakukan ritual atau kegiatan sakral kerajaan.

Terlepas apakah itu mitos dan lain sebagainya, secara jelas Ganjar menginginkan Ibu Kota Nusantara kelak dapat mendatangkan kesejahteraan bagi masyatakat Indonesia. Itulah harapan yang dibawa sosok rambut putih ini untuk Ibu Kota Nusantara.

Lewat kaus yang dikenakannya itu, disadari atau tidak, Ganjar telah menebarkan cinta. Ia mengajak  kita semua untuk tidak bosan mencintai negara ini, terus merasa bangga, dan senantiasa menjaga persatuan.

Pesan itu semakin terang jika kita menyimak pantun yang ditulis Ganjar:
"Makan bubur Manado di Balikpapan
Jangan lupa mampir beli ikan
Demi cerahnya masa depan
Nusantara harus kita perjuangkan."

Sesederhana itulah sosok Ganjar Pranowo bagi kita. Ia mampu membuat kita senang hanya dengan kaus dan pantun, bukan dengan janji-janji manis yang jauh di angan-angan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun