Mohon tunggu...
Rona Nabilla
Rona Nabilla Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi: Memasak Warna kesukaan: pink

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Trauma Masa Kecil Terhadap Kesehatan Mental Dewasa

27 Oktober 2024   18:32 Diperbarui: 27 Oktober 2024   18:48 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI generative model DALL*E 

Perilaku seseorang di usia dewasa tidak muncul dengan sendirinya, sebagian bisa berasal dari pengalaman trauma masa kecil. Masa kecil atau masa anak-anak seringkali disebut sebagai masa keemasan atau golden age yang membuat mereka amat mudah untuk menyerap hal yang berada disekelilingnya, sehingga ketika terdapat banyak hal buruk yang terjadi dan diserap oleh anak maka akan mempengaruhi perkembangan anak. Trauma masa kecil adalah pengalaman menyakitkan atau menegangkan yang dialami seseorang saat masih kecil.

Pengalaman-pengalaman seperti kekerasan fisik, pelecehan emosional, penelantaran, atau kehilangan orang terdekat dapat meninggalkan dampak psikologis mendalam hingga dewasa. Dampak ini sering kali tersembunyi tetapi berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan mental dan emosional seseorang di kemudian hari. Perilaku yang terbentuk dan disebabkan karena pengalaman traumatis dapat mengakar serta tertanam dalam perkembangan kepribadian mereka. Salah satu dampak inti dari trauma masa anak adalah meningkatnya kerentanan terhadap kecemasan, depresi, dan posttraumatic stress disorder (PTSD).

Jenis-Jenis Trauma Masa Kecil

Kekerasan ini melibatkan perlakuan kasar secara fisik maupun verbal yang menyebabkan rasa takut dan sakit, baik secara fisik maupun mental. Setiap jenis trauma ini memiliki efek berbeda dan dapat memengaruhi cara seseorang menjalani kehidupannya di kemudian hari. Berikut bentuk trauma masa kecil:

1. Kekerasan Fisik dan Emosional

Kekerasan ini melibatkan perlakuan kasar secara fisik maupun verbal yang menyebabkan rasa takut dan sakit, baik secara fisik maupun mental.

a. Kekerasan fisik

Memukul, menendang, mencubit, atau tindakan yang menyakiti tubuh anak. Anak yang tumbuh dengan kekerasan fisik sering merasa tidak aman, bahkan di rumahnya sendiri, sehingga memunculkan trauma mendalam.

b. Kekerasan emosional

Bentuknya bisa berupa penghinaan, pelecehan verbal, mempermalukan anak di depan umum, atau ancaman. Meskipun tidak meninggalkan luka fisik, kekerasan emosional dapat menghancurkan rasa percaya diri dan harga diri anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun