Coba anda lihat jika anda ketika membeli suatu rak, meja atau lemari di sebuah toko furniture pasti ada manual instruction atau petunjuk pemasangan produknya. Artinya dalam setiap hal seperti memasang furniture pun selalu ada proses dulu yang dicapai baru bisa melihat suatu furniture yang kokoh dan baik.
Tapi ini hidup, apakah hidup kita ada manual instruction nya, secara sederhana jawabannya sudah pasti tidak ada. Kita hidup di masa yang tidak ada petunjuk atas apa yang harus dilakukan tiap hari nya. Berjalan saja!.
Pemain olahraga sehebat apapun, biasanya akan tetap taat sama pelatihnya. Pelatih ngomong A, dia akan ngelakuin A. Pelatihnya ngomong B, maka ia akan ngelakuin B. Dan seterusnya. Ini berlaku pada saat sesi Latihan maupun saat pertandingan yang sebenarnya. Bahkan sekalipun dia adalah pemain terbaik sekalipun , di atas lapangan ia harus menurut dengan pelatihnya. Nggak bisa ia atur cara latihannya sendiri. Nggak bisa juga ia main di lapangan pakai strateginya sendiri. Suka nggak suka, ia percaya sama pelatihnya, nah kalau seandainya pemain ini ngeyel? Pelatihnya tentu akan akan memarahi dan menegur pemain ini.
Anda tentu bisa menebak arahnya bukan? Yapss saya selalu mengibaratkan hidup ini seperti pion catur yang diatur sama Tuhan di papan catur, digerakkan sesuai dengan kemauan 'Yang Diatas'. Apa yang kita lakukan 5 menit, 10 menit, atau bahkan 1 jam kedepan sudah ada tulisannya diatas, kita hanya tinggal menjalankan saja. Bahkan mungkin, ada kalanya kita bertemu dengan hal-hal atau orang-orang yang baik dalam hidup kita, namun tak jarang kita juga bertemu dengan hal-hal atau orang-orang yang berpengaruh buruk bagi hidup kita. Iya tidak apa-apa semuanya pasti ada maksud dan tujuannya bagi hidup anda ketika hal itu hadir dalam kondisi baik ataupun buruk.
Baik dalam hal apapun entah itu pekerjaan atau hubungan, kita gak bisa untuk selalu lompat pada kesimpulan. Kita butuh belajar menganalisa, merenungkan, baru lalu mencoba membuat kesimpulan, yang juga belum pasti final. Kenapa gitu? Karena kita sadar pengetahuan kita masih terbatas dan mau harus selalu banyak untuk belajar. Dan sadari juga bahwa kita butuh masukkan dari orang lain agar pemahaman kita lengkap. Meskipun kadang-kadang tidak semua masukkan orang 100% harus kita terima mentah-mentah, hal ini juga karena seringkali masukkan bisa berupa sesuatu yang membangun atau bisa juga sesuatu yang menjatuhkan langkah kita.
Sebagian besar dalam hidup kita butuh proses, namun kebanyakan sekarang orang malas dengan proses itu. Seringkali kuncinya adalah temukan cara anda untuk 'pecut' atau memaksa diri anda sendiri. Dan disini Konsisten adalah kunci, konsisten adalah salah satu skill yang paling overlooked. Kalau bisa konsisten dalam hal apapun entah hubungan atau pekerjaan, saya yakin suatu hari nanti anda akan mendapatkannya dan punya harta karun yang banyak orang ga punya.
Baik dalam hal apapun entah itu pekerjaan atau hubungan, kita gak bisa untuk selalu lompat pada kesimpulan. Kita butuh belajar menganalisa, merenungkan, baru lalu mencoba membuat kesimpulan, yang juga belum pasti final. Kenapa gitu? Karena kita sadar pengetahuan kita masih terbatas dan mau harus selalu banyak untuk belajar. Dan sadari juga bahwa kita butuh masukkan dari orang lain agar pemahaman kita lengkap. Meskipun kadang-kadang tidak semua masukkan orang 100% harus kita terima mentah-mentah, hal ini juga karena seringkali masukkan bisa berupa sesuatu yang membangun atau bisa juga sesuatu yang menjatuhkan langkah kita.
Sebelum menutup tulisan ini, saya pingin memberikan sebuah quotes yang saya baca beberapa hari yang lalu "Bahwa Harapan akan Masa Depan Harus Lebih Besar Daripada Penyesalan akan Masa Lalu" karena apa karena masa lalu adalah masa yang sudah lewat dan bisa dijadikan bagian dari pembelajaran, justru yang harus anda lakukan adalah focus di masa depan yang sudah menanti anda.
So, Cheers buat kamu yang masih berproses. Enjoy it!
*)Ronald Anthony