Mohon tunggu...
Ronald Anthony
Ronald Anthony Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Lepas

Hanya seorang pembelajar yang masih terus belajar. Masih aktif berbagi cerita dan inspirasi kepada sahabat dan para mahasiswa. Serta saat ini masih aktif berceloteh ria di podcast Talk With Ronald Anthony on spotify.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saturday Morning #24 - "Ilmu Kejar-Mengejar"

7 November 2020   09:00 Diperbarui: 7 November 2020   09:09 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang tadi sampaikan, hidup dan mati adalah sudah diatur oleh Tuhan dan setiap kepercayaan apapun pasti mengatakan bahwa suatu saat kita akan meninggal, waktunya saja yang belum pasti. Tergantung Suratan yang jelas.

Konsep kejar dan mengejar ini sebetulnya adalah konsep yang kurang tepat, kenapa kurang tapat? saya ingat betul, waktu pertemuan terakhir semasa kuliah kode etik notaris sewaktu menempuh S2 Kenotariatan ada salah seorang notaris namanya pak basuki, beliau menyampaikan sekarang banyak orang yang salah dalam memaknai konsep rejeki, beliau menyampaikan bahwa konsep rejeki ketika bekerja adalah bukan Kejar Rezeki tetapi Menjemput Rezeki.

Beda kalimat Kejar dan Jemput saja merupakan dua pemaknaan yang berbeda, karena kalau diistilahkan konsep kejar kesannya adalah buru-buru, seperti kalau anda telat menjemput anak anda di sekolah, jika memakai konsep kejar maka lampu merah dan segala peraturan lalu lintas akan diterabas atau disikat. Tapi kalau diistilahkan dengan kata "JEMPUT", cepat atau lambat segala yang memang peruntukkannya untuk anda maka akan tetap kembali ke anda.

Namun sayangnya, kehidupan modern sekarang konsep jemput menjadi jarang digunakan, yang banyak adalah konsep kejar-mengejar. Hidup modern sekarang sudah terbiasa dengan kata "Mengejar" serta "Meraih" sehingga seringkali hanya duniawi yang dipikirkan.

Gara-gara tulisan ini saya ingat dengan salah satu quotes dari Ridwan Kamil (Kang Emil) dalam bukunya #Tetot, "Hidup adalah Berbagi, Karena Ilmu dan Rejeki Tidak Dibawa Mati". Jadi kalau ada diantara anda yang sampai sekarang masih berusaha mengejar saya hanya menyampaikan pesan santai dan pelan saja Bro dan Sis ikuti saja alurnya "Kamu tidak lah terlambat dari teman-temanmu yang terlebih dahulu berhasil, Jangan merasa tertinggal karena masih banyak kesempatan di depanmu, hanya waktu itu belum datang saja"

Akhirnya, menutup tulisan Saturday Morning ini saya mau memberikan sebuah pertanyaan pemicu "Bahwa apakah menurut anda yang sekarang ada, sedang, atau akan dikejar oleh anda adalah sebuah pilihan yang Worth It setelah kamu mempertimbangkan Ilmu Kejar-Mengejar tadi? " atau jangan-jangan ada diantara anda malah lebih cenderung untuk mencoba memakai alternatif kata yaitu "JEMPUT".  "Selamat Mencoba"

Salam Sehat

*) Ronald Anthony

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun