Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Melihat Vaksin Covid-19 dari Kacamata Ekonomi

17 Mei 2020   09:02 Diperbarui: 17 Mei 2020   09:12 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Covid-19 (Pixabay.com)

Harga dan Sediaan

Pengembangan vaksin yang tentu akan memakan biaya yang tidak sedikit dan melihat kebutuhan yang berjumlah luar biasa banyak karena seluruh dunia akan membutuhkan vaksin ini.

Harga bisa jadi akan melambung tinggi, walau bisa saja perusahaan swasta ini memiliki jiwa sosial yang tinggi sehingga menjual vaksin dengan harga relatif rendah. Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab sekarang ini.

Tetapi yang lebih penting adalah melihat kapasitas produksi. Vaksin bukan seperti air kemasan yang tinggal disterilisasi serta dikemas untuk bisa dijual. Pabrik vaksin membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi sehingga virus-virus yang dikembang biakkan tidak menyebar keluar.

Belum lagi pengembang biakan virus yang merupakan benda hidup kemungkinan tidak bisa dipercepat begitu saja. Ada  proses yang waktunya yang tidak bisa dipersingkat. Perusahaan sebesar Moderna saja hanya memperkirakan mampu memproduksi 1 miliar dosis per tahun,  itu pun harus bekerja sama dengan perusahaan lain.

Kalau sediaan vaksin Covid-19 terbatas maka negara pengembang  vaksin pasti akan memprioritaskan kebutuhan masing-masing negara. Amerika Serikat memiliki penduduk sekitar 300 juta, China 1,5 miliar, Uni Eropa sekitar 600 juta. Beberapa negara pengembang vaksin ini akan membutuhkan vaksin untuk sekitar 2,4 miliar rakyatnya.

Kapan Indonesia bisa memperoleh vaksin?

Penting bagi Indonesia untuk bisa mandiri

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyatakan, saat ini Lembaga Biomolekuler Eijkman tengah memulai upaya pembuatan vaksin Covid-19. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan mengurutkan genom virus SARS Cov-2 (Whole genome Sequencing) yang telah dilakukan.

Universitas Airlangga juga sudah melakukan hal yang sama. Saya pikir akan lebih baik lagi jika dilakukan kolaborasi antar semua lembaga dan peneliti yang memiliki kemampuan untuk membuat vaksin. Sehingga diharapkan bisa mempercepat proses penelitian.

Penyiapan pabrik vaksin juga penting! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun