Bill Gates (pendiri Microsoft) dan Warren Buffett adalah orang terkaya di dunia. Nilai kekayaan mereka ratusan triliun rupiah. Banyak hal yang bisa dipelajari dari mereka berdua. Antara lain 7 kesalahan keuangan yang tidak dilakukan triliiuner.
Apa saja?
Tidak Membuang Uang untuk Biaya yang Tidak Perlu
Orang kaya tidak mau membuang uang untuk biaya yang tidak perlu. Sebagai contoh kartu kredit, mereka akan selalu tepat waktu membayar penuh tagihan mereka. Kebiasaan ini akan menghemat biaya keterlambatan dan juga bunga yang dikenakan atas tagihan yang belum dibayar.
Mereka juga akan selalu mengecek biaya-biaya lainnya. Misalnya ada bank yang akan menagih biaya administrasi jika tabungan kita kurang dari saldo minimum yang ditetapkan. Biasakan untuk memperhatikan ini dan biaya lain yang bisa dihemat.
Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan tagihan lainnya. Misalnya telepon, listrik dan lainnya dan mencari cara untuk bisa berhemat.
Mereka Memperhatikan Status Kredit
Status kredit di Indonesia mungkin lebih dikenal dengan nama BI Checking. Penting untuk selalu mengukur kemampuan diri sebelum mengambil kredit. Pola terbaik, maksimal pembayaran untuk kreditan adalah 30 persen dari total jumlah pendapatan (Suami dan istri jika berkeluarga).
Selain menghindari masuk daftar hitam kredit. Bank juga bisa mengenakan bunga yang lebih tinggi untuk nasabah kredit yang statusnya kurang lancar dalam pelunasan.
Berbelanja dengan Impulsif
Bedakan antara ingin dan butuh. Ketika kita memiliki penghasilan lebih, keinginan tidak ada salahnya dipuaskan.
Namun jika memang pendapatan kita hanya masuk dalam kategori cukup. Maka perlu perencanaan belanja. Jangan sampai begitu kita masuk ke situs belanja atau mal, semua yang tampak mata didiskon langsung kita beli. Padahal tidak dibutuhkan.
Tidak Gampang Terpengaruh Tipuan Iklan
Dalam berbelanja, penting untuk bisa menjadi pembeli pintar. Butuh sesuatu jangan langsung membelinya ketika ketemu di sebuah toko. Bandingkan harga terlebih dahulu, siapa tahu ada toko yang bisa memberikan harga yang lebih murah.
Bandingkan pula harga dan kualitas apakah sesuai dengan kebutuhan kita. Sehingga tidak membeli Samsung S10 misalnya hanya untuk whatsapp dan facebook.
Kalau ternyata beli house brand toko bisa lebih murah dengan kualitas yang setara, mengapa tidak. Toh kita tidak makan merek.
Mengalahkan Pasar
Warren Buffett selalu berorientasi jangka panjang dalam berinvestasi. Hal penting lainnya adalah tidak pernah mencoba mengalahkan pasar. Mengikuti gelombang dan tahu gelombang yang sedang terjadi, dengan banyak menyerap informasi tentang ekonomi akan lebih baik.
Jangan melakukan investasi hanya karena "katanya". Sangat berbahaya! Belajar dan tahu apa yang kita lakukan adalah yang terbaik.
Baca lebih lengkap: Kalau Hanya Katanya Jangan Melakukan Investasi
Memiliki Lebih dari Satu Sumber Penghasilan
Bekerja dan menghasilkan gaji adalah hal yang penting. Namun jika kita melakukan investasi maka kita ada kemungkinan memiliki penghasilan lain. Bunga deposito, dividen saham, uang kos dan lainnya.
Selain investasi, mencari sumber penghasilan lain juga relatif mudah di jaman gig economy. Pekerjaan freelance semakin mudah didapat, menjadi sopir daring, menulis, membuat situs dan lainnya.
Baca juga:Â Apakah Kunci Hidup Leha-leha tanpa bekerja?
Melawan Gengsi
Pengeluaran melebihi penghasilan demi gengsi adalah sebuah kesalahan terbesar dalam keuangan. Warren Buffett tidak melakukannya, dia masih tinggal di rumah yang dibelinya di tahun 1958.
Tidak perlu mengikuti orang lain yang gonta-ganti gawai seperti ganti baju. Mobil selama sehat kenapa harus diganti dengan yang terbaru? Kecuali memang kita mampu membelinya tanpa utang.
Referensi : CNBC.com
Salam
Hanya Sekadar Berbagi
Ronald Wan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H