Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Transformasi Model Bisnis Gojek dan Grab

20 September 2019   05:30 Diperbarui: 20 September 2019   05:37 2894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seingat saya, Gojeklah yang pertama kali memperkenalkan dompet digital di dalam aplikasinya. Inilah visi dari tim Gojek yang menurut saya sangat bagus.

Karena dompet digital seperti Gopay dan Ovo adalah perekat dan pelumas dari transaksi di aplikasi super atau mungkin lebih tepat sistem.

Di dalam dunia e-dagang dikenal istilah konversi (conversion rate), yang artinya adalah berapa persen yang akhirnya melakukan transaksi setelah melihat barang yang diminati di sebuah situs atau aplikasi. Rata-rata hanya sekitar 2-3 persen, misalnya 100 orang melihat sebuah barang maka hanya sekitar 2 sampai 3 orang yang akhirnya membeli.

Dengan adanya dompet digital di dalam sebuah aplikasi seperti Gopay maka konsumen tidak perlu keluar dari aplikasi untuk membayar. Keluar dari aplikasi yang menyebabkan banyak orang berubah pikiran dan membatalkan pembelian.

Masa Depan

Terlihat transformasi model bisnis Gojek dan Grab dari sekadar perusahaan ride hailing menjadi aplikasi super, apa lo mau gua ada. Transformasi yang malah terlihat ditiru Uber menurut saya. Bagaimana di masa depan?

Baca juga: Mengenal istilah Model Bisnis

Tidak ada yang tetap di dunia ini kecuali perubahan. Driver Gocar dan Grabcar mungkin perlu waspada. Kemungkinan dalam waktu sekitar 10-20 tahun lagi, para sopir ini akan digantikan dengan mobil otonom listrik, yang tidak membutuhkan sopir.

Selama banyak kota di Indonesia masih macet, saya pikir Gojek dan Grabbike masih akan diminati. Tetapi ketika transportasi umum sudah berkembang menjadi mudah dan nyaman, mungkin saja perlahan-lahan layanan ini akan mati.

Layanan antar makanan dan barang masih akan tetap dibutuhkan, penggunaan motor jauh lebih cepat dan efisien dibanding mobil yang digunakan Uber di Amerika Serikat. Tetapi percobaan penggunaan drone untuk pengiriman sudah mulai banyak dilakukan. Sehingga tidak tertutup kemungkinan suatu saat para mitra layanan pengiriman ini akan digantikan oleh drone. Semuanya tergantung dari biaya.

Penjual makanan mungkin saja suatu saat tukang masaknya digantikan oleh robot. Tetapi saya yakin pemiliknya tetap manusia, sehingga akan bertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun