Dalam sebuah perbincangan dengan seorang yang bekerja di perusahaan telemarketing (telemarketer), dia bertanya kepada saya. Mengapa bapak marah-marah, saya toh menelepon dengan sopan dan baik?
Saya bertanya balik kepada dia, apakah saya perlu baik kepada sebuah perusahaan yang telah menelepon saya ratusan kali untuk menawarkan hal yang sama? Telepon langsung ditutup olehnya.
Sebuah pertanyaan yang perlu dijawab sebenarnya. Karena perusahaan yang sama telah berganti-ganti telemarketer untuk menelepon saya (dalam kurun waktu mungkin sekitar 6-8 bulan) dan jawabannya selalu sama.Â
Tidak tertarik!
Selain itu, hal yang sangat membuat kesal adalah:
Mengaku dari Kementerian Perdagangan
Perusahaan ini, para telemarketernya selalu membuka pembicaraan, apakah benar ini dengan bapak anu? Kami dari Kementerian Perdagangan.
Setelah saya korek kepada telemarketer ternyata bukan bekerja di Kementerian Perdagangan. Mereka mengaku dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang memang berada di bawah kementerian perdagangan.
Namun saya yakin bahwa mereka ini juga tidak bekerja di Bappebti, melainkan bekerja di pialang perdagangan komoditas berjangka yang mau menawarkan paket investasi di perusahaan mereka.
Karena untuk apa Bappebti menelepon saya? Saya sama sekali tidak ada hubungan dengan Bappebti.
Waktu Menelepon di Luar Batas
Sekali waktu ada perusahaan telemarketing  (perusahaan yang berbeda dengan di atas) menelepon saya jam 22.30 malam hari. Langsung semua bahasa kasar keluar, karena saya dibangunkan paksa hanya untuk mendengar orang yang ingin menawarkan sesuatu.
Juga ada telemarketer perusahaan TV Kabel menelepon saya di hari libur alias tanggal merah. Menurut pendapat saya juga bukan waktu yang pantas untuk berjualan, karena tanggal merah waktunya orang untuk istirahat.