Alkisah ada pasangan muda yang tak sabar untuk segera mudik, Fernando dan Rosalinda. Pasangan ini sangat ideal, yang perempuan cantik dan laki-lakinya tampan. Sangat beruntung mereka berdua diberkahi dengan pekerjaan yang bagus sehingga secara ekonomi lumayan.
Tibalah hari H mudik, Fernando sibuk memasukkan tas-tas baru dan juga oleh-oleh untuk sanak keluarga ke dalam mobil. Salon mobil yang menghabiskan biaya tidak sedikit membuat mobil Fernando dan Rosalinda kinclong dan berbau harum.
Mulailah perjalanan melalui tol trans Jawa dilakukan. Setelah melewati Cikampek, Fernando melirik ke jarum penunjuk bensin. "Waaah, sudah hampir habis" kata Fernando dalam hati.
Pegang kantong celana kiri, kosong. Kantong celana kanan, kosong. Kantong celana depan kiri kanan, kosong juga. Fernando menggunakan kaus sehingga tidak ada kantong di bajunya. "Aaaargh, matilah aku" teriak Fernando
Rosalinda yang sedang tidur cantik terbangun "Apa yang terjadi Fernando" tanyanya
"Ternyata aku lupa membawa dompet, Rosa" kata Fernando. "Tetapi untungnya semua surat-surat dan ktp sudah aku pindahkan ke tas selempang. Tapi kita tidak memiliki uang tunai dan kartu atm pun ada di dompet" Fernando melanjutkan sambil mengusap air mata yang berlinang.
"Jangan panik Fernando, mampirlah di tempat istirahat di depan. Supaya kita bisa berpikir bagaimana memecahkan masalah ini" Rosalinda yang bijak menasihati Fernando.
Wuuuush, sampailah mereka ke tempat istirahat. Rosalinda langsung mengambil ponsel Fernando dari tempatnya dan membuka BCA Mobile. "Beruntung kamu selalu update aplikasi BCA Mobilemu Fernando, ini lihat sudah ada menu mengambil setor tarik" kata Rosalinda. "Terima kasih Tuhan" kata Fernando sambil mengelap ingus karena menangis tadi.
Pergilah mereka berdua ke ATM BCA yang memang banyak dimana-mana. Sesampainya di ATM, antre dan mulai proses ambil uang.
"Untunglah kamu selalu tidak lupa membawa ponsel, Fernando" lanjut Rosalinda.
Fernando yang sibuk cuci mata melihat perempuan yang lalu lalang di tempat istirahat tersebut menjawab tak fokus" Tentu saja, kalau tidak membawa ponsel bagaimana Marimar bisa menghubungi aku"
Braaaak, prang krompyang, blepook. Suara ponsel Fernando dibanting hancur dan wajah Fernando merah merona akibat ditabok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H