Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Negosiasi Perang Dagang AS dan Cina Mei 2019

9 Mei 2019   05:30 Diperbarui: 9 Mei 2019   06:02 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Businessinsider.com

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Akhir 2018 kedua negara sepakat untuk gencat senjata dan memulai negosiasi untuk mengakhiri perang dagang. Bagaimana perkembangan negosiasi perang dagang AS dan China pada Mei 2019?

Baca juga: Siapakah korban perang dagang AS dan China?

Donald Trump pada hari Jumat waktu setempat mengatakan kepada wartawan bahwa negosiasi perang dagang AS dan China berlangsung sangat baik. Pernyataan ini dibuat di sela pertemuan dengan PM Slovakia Peter Pelegrini di gedung putih Washington DC.

"Negosiasi berjalan cukup baik, bahkan boleh dibilang berlangsung sangat baik. Kita lihat perkembangan selanjutnya dalam beberapa minggu ke depan" kata Trump. Wakil PM China Liu He dijadwalkan akan hadir dalam negosiasi lanjutan yang akan mulai berlangsung Rabu 8 Mei 2019 di Washington DC.

"Kita sudah dekat dengan sebuah resolusi bersejarah, resolusi monumental. Namun jika ini tidak terjadi, tidak masalah" lanjut Donald Trump.

Liu He akan membawa delegasi yang cukup besar dalam kelanjutan negosiasi perang dagang AS dan China. Diperkirakan akan ada sekitar 100 orang yang mewakili lebih dari 12 departemen pemerintah China.

Myron Brilliant, Head of International Commerce Kamar Dagang AS mengatakan bahwa negosiasi ini sudah berada pada tahap akhir. Dengan 94,5 persen isu yang sudah disepakati, menurut perkiraannya.

Tetapi tetap masih ada masalah yang belum juga terpecahkan. Termasuk di dalamnya rencana detail bagaimana cara untuk mencabut sebagian tarif kepada barang senilai USD 360 miliar yang sudah diterapkan sekarang ini, menurut Myron.

Kedua pihak sudah melakukan negosiasi sebanyak 10 kali, pertemuan terakhir berlangsung di Beijing minggu ini. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa negosiasi berjalan dengan produktif, namun kedua pihak (AS dan China) tidak berkomentar banyak tentang hasil negosiasi.

Media Pemerintah China mengatakan bahwa tidak banyak komentar yang diberikan tentang perkembangan negosiasi. Mencerminkan bahwa negosiasi perang dagang AS dan China telah berada pada tahap akhir. Serta para pihak sedang berkonsentrasi pada masalah-masalah vital untuk mencapai kesepakatan.

Di sisi lain, Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif sebesar 25 persen bagi barang impor eks China senilai USD 200 miliar pada hari Minggu 5 Mei 2019 waktu AS. Barang senilai USD 200 miliar ini sudah dikenakan tarif sebesar 10 persen dan rencananya akan ditingkatkan menjadi 25 persen per 1 Januari 2019, namun ditunda karena ada kesepakatan untuk negosiasi.

Sebuah usaha Trump untuk menekan China yang bisa mengakibatkan gagalnya negosiasi perang dagang AS dan China, karena China tidak suka bernegosiasi di bawah tekanan.

Namun untungnya menurut Bloomberg, Wakil PM China Liu He tetap akan hadir ke negosiasi tahap selanjutnya yang akan berlangsung di Washington DC AS pada minggu ini. Pertanyaannya adalah apakah negosiasi di bawah tekanan Trump ini akan bisa mewujudkan resolusi damai yang mengakhiri perang dagang AS dan China?

Referensi: South Morning China Post ; CNBC

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun