Ketiga, e-KTP masih tersangkut dengan kasus korupsi dan dalam penyidikan KPK. Kalau melihat Hambalang yang masih belum bisa dibenahi sampai sekarang. Keinginan untuk memperbarui perangkat lunak dan perangkat keras e-KTP kemungkinan masih belum bisa dilakukan.
Sosialisasi
Sebenarnya kalau melihat banyak penduduk Indonesia yang belum paham teknologi. Banyaknya kartu bisa menjadi solusi untuk sosialisasi.
Bayangkan kalau kita memberikan e-KTP kepada warga yang sudah berumur. "Mbah, ini kartu bisa untuk beli sembako, beasiswa anak, untuk berobat. Banyak fungsinya". Apakah tidak bingung? Juga bagi masyarakat yang berpendidikan rendah?
Tetapi kalau hari pertama, diberi kartu PKH. Hari kedua kartu Indonesia Sehat. Hari ketiga, kartu Indonesia Pintar dan seterusnya. Kemungkinan besar akan lebih mudah dipahami.
Kuno
"Bahwa untuk apa pakai kartu-kartuan banyak lagi? Memang satu orang mau bawa satu lusin kartu?" Ujar Fadli Zon seusai menerima sejumlah guru honorer di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2019).
"Jadi saya kira cara berpikir memproduksi banyak kartu itu benar-benar cara berpikir yang kurang cerdas lah," sambungnya. "Ada KIS, KIP, nanti kartu Indonesia bodoh, kartu Indonesia sabar, saya kira itu cara kuno," kritiknya. (Tribunnews.com)
Tetapi membaca berita tersebut sama sekali tidak disebut program apa yang akan diberikan Prabowo Sandi kepada masyarakat  dengan menggunakan e-KTP
Di sisi lain membaca pernyataan Sandi pada saat debat "PKH kita tambah PKH Plus di dalam program yang hanya membutuhkan KTP ini".Â
Kemungkinan besar programnya hanya plus-plus alias meniru program Jokowi Amin.
Salam
Hanya Sekadar Berpikir