Januari 2019 atau tepatnya tanggal 20-27 Januari 2019, Populi kembali mengadakan survei. Hasilnya terjadi peningkatan di kedua pasangan. Pasangan petahana mendapatkan dukungan 54,1 persen dan pasangan lawan hanya 31 persen. Selisih juga meningkat menjadi 23,1 persen sedangkan belum memilih atau rahasia menurun menjadi 14,9 persen.
Median
Median juga mengadakan survei di November 2018 dengan hasil pasangan Jokowi Ma'ruf didukung oleh 47,7 persen responden dan Prabowo Sandi mendapat dukungan 35,5 persen. Selisih 12,2 persen dan belum memilih atau rahasia sekitar 16,8 persen.
Survei berikutnya tanggal 6-15 Januari 2019. Dukungan terhadap kedua paslon meningkat namun dukungan terhadap Prabowo Sandi meningkat lebih pesat. 47,9 persen bagi pasangan petahana dan 38,7 persen untuk lawannya. Selisih menipis ke 9,2 persen dengan belum memilih atau rahasia 13,4 persen.
Charta Politika
Charta Politika mengadakan survei pada Oktober 2018 dengan hasil 53,2 persen mendukung Jokowi Ma'ruf dan 35,5 persen mendukung Prabowo Sandi. Selisih sebesar 17,7 persen dengan yang masih rahasia dan belum memilih 11,3 persen.
Survei berikutnya diadakan pada 22 Desember 2018 -- 2 Januari 2019. Hasilnya adalah 53,2 persen untuk petahana dan lawannya mendapat 34,1 persen dukungan. Selisih meningkat menjadi 19,1 persen dengan rahasia dan belum memilih sekitar 12,7 persen.
Korelasi
Terlihat dukungan Kompasianer sesuai dengan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga kredibel. Dukungan kepada Jokowi di Kompasiana jauh lebih tinggi secara persentase, menurut saya akibat tidak ada Kompasianer yang merahasiakan atau belum mendukung salah satu pasangan calon.
Apakah sudah boleh santai?
Bagi pendukung Jokowi Ma'ruf, janganlah bersantai dulu. Perjuangan baru berakhir pada saat kita telah memberikan suara kita di tempat pemungutan suara.
Ambil patokan survei Median yang memperlihatkan penurunan selisih dukungan. Kalau perlu ambil patokan survei internal BPN yang menurut Dahnil Anzar Simanjuntak, dukungan kepada Prabowo Sandi sudah mencapai 54 persen. Walau menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla "Namanya juga internal, mau 100 persen kek. Kenapa enggak sekalian aja,"
Hal ini bisa menjadi penambah semangat untuk berjuang memenangkan Jokowi Ma'ruf. Juga menambah semangat untuk mencoba menambah dukungan.