Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Apakah Ada Calon Presiden yang Sempurna?

9 Maret 2019   05:30 Diperbarui: 9 Maret 2019   10:30 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anaknya pun lebih sibuk dengan proyek jualan pisang dan martabak dibandingkan dengan mencari proyek pemerintahan.

Pencitraan

Meminjam perkataan Mbak Naftalia seorang kompasianer juga. Semua manusia pasti melakukan pencitraan. Mungkin ada yang pada saat menjadi staf biasa tidak malu untuk naik motor tetapi ketika diangkat menjadi manajer berusaha untuk memiliki mobil untuk menaikkan gengsi.

Suatu hari saya sedang dalam perjalanan pulang dari kantor dan melintasi jalan Kebun Sirih. Polisi menahan lalu lintas dari arah Bank Indonesia dan ternyata iring-iringan Jokowi lewat.

Sebagai orang Jakarta pastinya saya berusaha untuk mengikuti iring-iringan tersebut. Bukan untuk minta foto selfie tetapi untuk mengurangi waktu tempuh karena iringan presiden biasanya akan dibukakan jalan.

Apa yang terjadi? Iring-iringan tersebut berjalan tanpa sirine yang sering kali digunakan oleh jajaran-jajaran bawahan. Dan saya bisa menyalip iringan tersebut saudara-saudara.

Dibandingkan pada periode presiden sebelumnya di mana saya harus menunggu setengah jam di daerah Cibubur akibat iring-iringan presiden mau lewat. Sangat berbeda.

Kesederhanaan itu sulit untuk dibuat-buat. Melihat foto Jokowi di KRL , saya melihat betapa biasanya seorang presiden dan tidak terlihat kaku atau risih berada di dalam gerbong yang penuh dengan rakyat biasa.

Sebagai contoh, bagi Anda yang tidak terbiasa makan di warteg yang bukan warteg kekinian mungkin sulit bagi Anda untuk bisa menikmatinya. Tetapi saya yakin tidak sampai membawa rantang atau meminta gelas diganti demi selfie makan di warteg. Karena warteg yang asli itu sering kali tampil apa adanya dan bagi orang yang tidak biasa mungkin akan jijik.

Berani

Salah satu hal yang menurut saya berani adalah menunjuk Ibu Susi Pudjiastuti sebagai menteri. Jarang atau mungkin malah tidak ada presiden di dunia yang berani menunjuk seseorang yang hanya lulusan SMP (pada saat ditunjuk) untuk menjadi menteri.

Tetapi keputusan ini tidaklah salah dan menunjukkan insting memilih orang yang bagus. Ibu Susi berhasil dalam tugasnya sebagai menteri kelautan dan prestasinya bukan hanya dikagumi di Indonesia tetapi juga warga dunia.

Keadilan

BBM satu harga adalah salah satu bentuk keadilan sosial menurut saya. Warga Papua yang telah lama mengalami harga BBM yang berlipat-lipat dibanding Jawa, sekarang bisa merasakan harga BBM yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun