Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perjalanan Amazon Menjadi Perusahaan Bernilai USD 1 Triliun

1 Maret 2019   07:00 Diperbarui: 1 Maret 2019   08:17 3750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: abs-cbn.com

Jeff Bezos adalah salah seorang terkaya di dunia. Kapitalisasi Amazon pada September 2018 sempat mencapai USD 1 triliun, namun per Februari 2019 turun menjadi USD 801,5 miliar. Bagaimana perjalanan Amazon menjadi perusahaan bernilai USD 1 triliun?

Asal tahu saja bahwa nilai Amazon sebesar USD 1 triliun adalah kurang lebih sama dengan nilai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia. Amazon didirikan pada tahun 1994 tepatnya tanggal 5 Juli 1994 dengan modal pribadi Jeff Bezos senilai USD 10.000.

Pada awalnya Jeff dan karyawan bekerja di sebuah garasi rumah. Amazon pada awal berdiri hanya fokus menjual buku melalui internet atau penjualan daring. Bahkan ketika Amazon telah berhasil mendirikan gudang, banyak investor meremehkan.

Para investor beranggapan Amazon adalah salah satu bagian dari "dot com bubble" atau gelembung "dot com" yang memang pada akhir 1990an pecah dan banyak perusahaan yang bangkrut. Selain itu investor beranggapan bahwa sulit bagi Amazon untuk bisa bersaing dengan Borders dan Barnes & Noble (jaringan toko buku besar di Amerika Serikat).

Mengapa Buku?

Saya pikir ini adalah sebuah ide cemerlang Jeff Bezos. Di era awal e-dagang masalah utama adalah kepercayaan dan kebiasaan. Orang terbiasa untuk melihat, menyentuh dan mencoba di toko luring.

Buku berbeda, untuk memutuskan membeli buku mungkin orang hanya ingin tahu isi buku dan sering kali mencari ulasan buku tersebut. Kedua data ini bisa dengan mudah ditemui di internet. Sehingga asalkan buku terjamin dalam kondisi baru dan harga lebih murah maka orang bisa dengan gampang untuk memutuskan membeli di e-dagang.

Setelah sukses dengan buku lalu Amazon mengembangkan jumlah dan jenis barang dagangan lain. Pada tahun 1997 Amazon menjual saham ke publik dengan harga sekitar USD 18 per saham dan memiliki valuasi USD 300 juta.

Membuka Pasar Umum

Pada tahun 1999 Amazon membuka pasar umum (market place) di situs mereka. Mungkin alasan Amazon adalah mahalnya biaya dan risiko yang cukup tinggi untuk stok barang. Dengan membuka peluang orang lain dagang di situs mereka maka biaya dan stok akan bisa dialihkan ke pihak ketiga. Amazon bisa mendapatkan komisi penjualan tanpa menanggung risiko yang besar.

Sebelumnya Amazon dengan kekuatan beli yang besar merusak harga pasaran barang-barang. Barang dijual dengan harga murah dibandingkan dengan pasaran tradisional. Ini mungkin bisa disebut strategi bakar uang Amazon untuk menambah pengguna.

 Meluncurkan Amazon Web Service

Pada tahun 2003, Amazon meluncurkan bisnis baru yaitu web hosting yang dinamakan Amazon Web Service. Ini adalah cikal bakal bisnis komputasi awan. Sebuah bisnis yang pada akhirnya bisa menjadi tulang punggung Amazon dalam menghasilkan keuntungan.

Amazon Prime

Tahun 2005 Jeff Bezos meluncurkan Amazon Prime. Sebuah keanggotaan berbayar yang memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan layanan yang lebih jika dibandingkan dengan keanggotaan biasa.

Layanan lebih yang didapat antara lain gratis ongkir, diskon atau harga khusus bagi anggota Amazon Prime. Sekali lagi ide yang cemerlang, Amazon bisa mendapatkan uang keanggotaan terlebih dahulu dan tidak semua anggota akan memanfaatkan layanan lebih ini.

Mungkin bisa diibaratkan dengan restoran makan sepuasnya. Di mana tidak semua pelanggan bisa membuat mata manajer resto mendelik melihat porsi yang dimakan. Sehingga tetap bisa memperoleh keuntungan.

Bisnis Lain

Amazon juga memiliki bisnis lain yang mungkin terlihat kecil jika dibandingkan dengan dua bisnis utama.  Alexa, IMDB, Kindle, Amazon Fire, Goodreads adalah beberapa bisnis yang dimiliki oleh Amazon.

Melihat Netflix yang berkembang Amazon juga memiliki layanan streaming film yang mirip dengan Netflix. Selain itu Amazon juga mengembangkan kecerdasan buatan yang mirip dengan Google Assistant yang dinamakan Alexa yang bisa digunakan dengan gawai bernama Echo.

Jeff Bezos pada tahun 2013 mengambil alih koran The Washington Post. Keputusan ini membuat Jeff menjadi salah seorang yang tidak disukai Donald Trump akibat kritik yang sering dilontarkan Washington Post.

Tahun 2018

Amazon membukukan keuntungan sebesar USD 10,1 miliar setelah sampai tahun 2016 mencatatkan kerugian. Keuntungan terbesar didapatkan dari Amazon Web Service bukan dari e-dagang.

Iklan di Amazon yang juga membuat Google khawatir tumbuh dengan bagus. Komisi dari penjual di pasar umum Amazon juga menyumbangkan tidak sedikit keuntungan.

Sekilas kisah perjalanan Amazon menjadi perusahaan bernilai USD 1 triliun. Serta menjadikan Jeff Bezos sebagai salah seorang terkaya di dunia, walau mungkin segera akan turun peringkat akibat cerai dengan istrinya.

Referensi : Macrotrends  ; CNN  ; CNBC

Artikel juga ditayangkan di situs pribadi penulis

Salam
Hanya Sekadar Berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun