Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Unicorn Butuh Modal Asing, Mengapa?

23 Februari 2019   12:30 Diperbarui: 24 Februari 2019   09:25 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masuknya pemodal asing ke usaha rintisan adalah investasi langsung yang masuk ke Indonesia. Bukan seperti pemodal asing yang membeli surat utang dan saham di mana mereka bisa sewaktu-waktu menarik kembali modal mereka.

Jika usaha rintisan belum berhasil dan memberikan keuntungan, bagaimana mereka menarik modal mereka? Beda dengan pinjaman, jika mereka menarik modal maka akan rugi bahkan bisa jadi tidak mendapat apa-apa jika usaha rintisan itu gagal berkembang akibat perseteruan modal.

Karena ada kepentingan keuntungan maka selain modal biasanya para pemodal ini juga membawa pengetahuan dan pengalaman. Alibaba investasi di Tokopedia maka Alibaba bisa membagi pengalaman mereka membesarkan TaoBao di China serta mungkin juga teknologi.

Dengan adanya pengetahuan dan pengalaman, maka usaha rintisan bisa melandaikan kurva pembelajaran. Mengurangi proses coba-coba atau "trial and error" sehingga bisa dengan cepat berkembang.

Tujuan Pemodal Asing

Semua investasi pasti ingin mendapatkan untung. Melihat yang sudah terjadi pemodal usaha rintisan baru bisa mendapatkan keuntungan jika usaha rintisan sudah besar dan semoga untung.

Mengapa saya bilang semoga untung? Uber per November 2018 masih mengalami kerugian senilai USD 1,1 miliar. Namun akan segera melakukan IPO (Initial Public Offering) atau menjual sahamnya ke umum melalui bursa. Nilai Uber diperkirakan USD 76 miliar dan diproyeksikan akan mendapatkan dana sebesar USD 120 miliar dari IPO.

Artinya usaha rintisan yang belum untung juga sudah bisa menghasilkan untung bagi pemodal. Selain IPO harapan pemodal adalah ada perusahaan besar yang mencaplok usaha rintisan seperti Whatsapp yang dibeli Facebook senilai USD 4 miliar.

Walaupun saham dijual di pasar modal luar negeri tetapi uang penjualan tersebut tetap akan kembali ke negara di mana bisnis mereka berada karena biasanya akan digunakan untuk pengembangan usaha.

Tetapi memang mungkin tidak semua uang kembali ke Indonesia bagi usaha rintisan seperti GoJek yang telah ekspansi ke luar negeri. Sebagian dari penjualan saham pastinya akan digunakan juga untuk pengembangan usaha di negara lain.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun