Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

[Ngawur] Mourinho yang Lambat Berubah

28 Oktober 2018   09:50 Diperbarui: 28 Oktober 2018   12:59 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho, Goal.com

Mourinho adalah seorang pelatih yang penuh dengan kontroversi dan kejutan. Menjuluki dirinya sendiri sebagai "The Special One" yang memang kalau boleh dibilang pantas dengan prestasi yang cukup mentereng sebagai manajer tim sepakbola.

Sukses menangani FC Porto dan pindah ke Chelsea yang juga sukses. Setelah mengalami friksi dengan pemilik Chelsea, kemudian menangani Inter Millan.

Di Inter, Mou mempersembahkan treble dengan menjuarai liga Italia, Coppa Italia dan Liga Champions. Menjadikan Inter Millan sebagai tim pertama dalam sejarah yang berhasil menyandingkan ketiga piala kemenangan.

Mou sendiri juga masuk dalam sejarah sebagai satu dari lima pelatih di Eropa yang berhasil memenangkan Piala Eropa di dua tim sepakbola yang berbeda.

2010, Mou mulai menangani Real Madrid dan berhasil menghasilkan gelar juara liga. Kembali tercatat dalam sejarah sebagai pelatih kelima yang berhasil memenangkan liga di empat negara yang berbeda. Tetapi masalah juga mulai muncul bagi Mou. 2013, Mou dilepas oleh Madrid setelah tidak lagi mendapatkan dukungan dari pemain.

Kembali ke Chelsea masalah yang sama juga muncul, setelah menjuarai liga Inggris. Pada musim berikutnya Chelsea terpuruk, walaupun dengan susunan pemain yang sama. Kemungkinan disebabkan oleh hilangnya kepercayaan pemain kepada dirinya.

Saat ini di Manchester United terlihat masalah yang sama juga muncul.

Apakah yang terjadi?

Saya pribadi bukanlah penggila sepakbola, tetapi saya mengamati karir Mou sejak di Chelsea. Bagaimana dia menggunakan taktik untuk bisa juara. Memang bukan permainan yang indah namun tujuan akhir bisa tercapai, walau dengan parkir bus.

Didier Drogba yang terkesan lamban bisa dijadikan mesin gol yang produktif. Frank Lampard juga berhasil dijadikan playmaker yang sangat baik bagi Chelsea.

Tahun demi tahun berlalu, pemain sepakbola juga berganti. Dengan usia emas yang berada di antara 24-30 tahun. Otomatis pemain sekarang adalah generasi yang mungkin saja sudah masuk generasi Z.

Penanganan juga harus berubah. Mungkin saja Drogba dan Lampard akan sangat mematuhi petunjuk pelatih dalam menjalani suatu pertandingan. Namun Pogba dan Rashford belum tentu, mengingat generasi muda sekarang keinginan untuk eksis jauh lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Media sosial yang menjamur, membuat semua orang bisa membagikan apa saja ke dunia maya. Termasuk makan apa dan pergi ke mana. Begitu juga saya pikir yang terjadi dengan pemain sepakbola sekarang.

Mereka ingin lebih menonjol dan untuk itu mereka akan kemungkinan mengabaikan petunjuk pelatih dalam menjalani pertandingan. Meskipun sebenarnya pelatih seharusnya bisa melihat pertandingan lebih utuh sehingga tetap perlu diikuti petunjuknya. Karena pelatih melihat pertandingan dari luar lapangan.

Pelatih juga seharusnya belajar memahami keinginan pemain agar bisa memperoleh kepercayaan.

Sudah saatnya bagi Mou untuk mulai berubah dalam menangani pemain. Zaman yang berubah menuntut juga perubahan.

Salam Ngawur

Tulisan Bola dari seorang yang bukan penggemar sepakbola

Hanya Sekadar Berbagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun