Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Hubungan AS dan China Memburuk Bukan Hanya di Bidang Ekonomi

4 Oktober 2018   06:30 Diperbarui: 4 Oktober 2018   12:33 3091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tensi hubungan dagang Amerika Serikat dan China bertambah tinggi ketika pemerintahan Trump mengenakan tarif 10% bagi barang eks China senilai US$ 200 miliar. Tindakan yang kemudian dibalas oleh China dengan mengenakan tarif bagi sekitar US$ 60 miliar barang eks AS. Hubungan AS dan China memburuk di bidang ekonomi.

Hubungan AS dan China yang memburuk di bidang ekonomi ternyata berimbas kepada bidang yang lain. Belum lama ini kapal induk AS ditolak oleh pemerintah China ketika ingin berlabuh di Hong Kong. Sebuah kota yang memang memiliki otonomi khusus tetapi tetaplah bagian dari RRC.

Kemudian muncul insiden di laut China Selatan yang melibatkan angkatan laut AS dan China. Kapal-kapal kedua negara bermanuver cukup dekat dan dianggap berbahaya.

Di sisi lain AS juga memberi sanksi kepada China karena membeli rudal S-400 dan pesawat Sukhoi Su-35 dengan alasan melanggar sanksi AS kepada Rusia.

Tindakan AS mengenakan tarif pada tanggal 24 September 2018, bukan hanya membuat China membalas dengan tarif tetapi juga membatalkan pembicaraan antara AS dan China dalam rangka mencari solusi tensi perdagangan.

Pembicaraan Masalah Keamanan China dan AS

Hubungan antara AS dan China yang memburuk semakin melebar ke bidang lain bukan hanya ekonomi, seperti yang sudah disampaikan di atas.

Belum berhenti di sana, China membatalkan pembicaraan masalah keamanan dengan AS yang sebenarnya sudah dijadwalkan akan berlangsung di bulan Oktober 2018. Sebuah lanjutan pembicaraan yang sudah terjadi di tahun 2017.

Sumber Reuters di AS mengatakan bahwa alasan pembatalan ini belum jelas. Apakah karena perang dagang? Sanksi atas pembelian senjata Rusia? Atau yang lain?

Sedangkan sumber Reuters di China mengatakan pembatalan pembicaraan keamanan ini dikarenakan oleh meningkatnya tensi hubungan AS dan China.

Diplomat China Wang Yi pada hari Jumat 31 September 2018 mengatakan "Tidak perlu panik dengan friksi antara AS dan China." Namun mengingatkan bahwa China tidak akan bisa diperas atau menyerah dengan tekanan dagang AS.

Reuters

Juga mengutip Reuters, Donald Trump pada Senin 1 Oktober mengatakan bahwa sekarang ini terlalu cepat untuk memulai pembicaraan dengan China. Lebih lanjut Trump mengatakan tarif belum memberikan tekanan yang cukup untuk memaksa China memberikan konsesi pada saat negosiasi.

Trump juga mengatakan bahwa kekuatan tarif telah berhasil memaksa rekan dagang AS seperti Kanada dan Meksiko hadir di meja perundingan.

Ketidakpastian meningkat

Pelaku pasar tidak suka dengan adanya ketidakpastian. Hubungan AS dan China memburuk merupakan sebuah tambahan ketidakpastian.

Sebelumnya hanya terjadi friksi dalam hubungan perdagangan namun sekarang ini meluas ke bidang lain. Biar bagaimanapun kedua negara AS dan China adalah dua negara terbesar secara nilai ekonomi.

Baca "Berapa Besar Pengaruh Perang Dagang ke Ekonomi AS dan China?"

Ditambah dengan kekuatan militer AS yang memang harus diakui sebagai yang terbaik di dunia. Tetapi kekuatan militer China juga bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh.

Akhirnya timbul kekhawatiran, bagaimana perkembangan hubungan AS dan China? Apakah bisa muncul resolusi yang menguntungkan kedua pihak? Atau malah makin memburuk dan bisa membuat pertumbuhan ekonomi dunia melambat dan akibat yang lainnya yang bisa lebih parah dari itu.

Kekhawatiran yang berimbas ke negara-negara lain, utamanya kepada negara berkembang.

Artikel ini pernah ditayangkan di situs pribadi penulis

 

Salam
Hanya Sekadar Berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun