Bayangkan kita sebagai pemimpin keluarga (Ayah dan Ibu) mengatakan kepada anak-anaknya. "Bud dan Tuti, Ayah baru saja dipecat. Jadi kalian harus bersiap untuk hidup susah" dibandingkan dengan "Bud dan Tuti, Ayah baru saja dipecat. Ini merupakan sebuah cobaan namun juga kesempatan bagi Ayah untuk memulai usaha sendiri"
Saya jika berada dalam posisi sebagai anak akan tertekan namun masih bisa berharap dengan ucapan sang ayah pada alternatif kedua.
Sebagai individu atau apalah peran kita di dunia ini, hidup adalah pilihan dalam bagaimana kita menjalaninya dan salah satu pilihan itu adalah:
Apakah kita ingin selalu melihat gelas yang setengah kosong atau melihat gelas yang setengah isi?
Salam
Hanya sebuah renungan di pagi hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H