Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Arti Merdeka?

16 Agustus 2018   10:50 Diperbarui: 1 September 2018   13:29 1235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka dalam KBBI daring berarti (1) bebas (dari penghambaan, penjajahan dan sebagainya); berdiri sendiri. (2) tidak terkena atau lepas dari tuntutan. (3) tidak terikat, tidak tergantung kepada orang.

Kemerdekaan berarti keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya).

Pada saat Indonesia ingin merdeka dan bebas dari penjajahan Belanda yang kemudian digantikan oleh Jepang. Rakyat lebih mudah disatukan karena adanya musuh bersama yaitu para penjajah.

Karena pada dasarnya semua orang ingin merdeka. Ingin mengatur nasibnya sendiri dan tidak ingin tergantung kepada orang lain.

Bung Karno mengatakan mengisi kemerdekaan jauh lebih sulit dibandingkan dengan merebut kemerdekaan. Karena yang dihadapi adalah bangsa sendiri.

Dalam hal ini menurut saya, Bung Karno berbicara tentang bagaimana setelah merdeka, Indonesia akan dihadapkan dengan ego masing-masing rakyat tentang cara bagaimana mengatur negara ini.

Bagaimana cara membangun Indonesia agar bisa menjadi negara maju di tengah banyaknya orang yang bukannya memikirkan rakyat tetapi memikirkan bagaimana memanfaatkan rakyat dengan korupsi misalnya atau pemburu rente.

Merdeka yang bukan "Merdeka"

Mungkin sudah banyak yang tahu dan sadar bahwa tidak ada kemerdekaan yang mutlak. Semua orang memiliki hak untuk merdeka sehingga pada akhirnya kemerdekaan masing-masing akan terbatasi oleh kemerdekaan orang lain.

Atau malah sedikit yang sadar sehingga mudah untuk melakukan persekusi jika ada yang tidak setuju dengannya?

Jika hanya ego yang ditonjolkan tanpa ada rasa kemanusiaan kemungkinan besar ini yang akan terjadi.

Sehingga pada akhirnya, mungkin akan timbul perasaan dan perkataan; "Hey Saya Merdeka, jadi minggirlah kau jika tidak ingin ditabrak" dalam situasi di jalan raya misalnya. Hukum rimba yang kembali berlaku akibat ketidaksadaran manusia bahwa merdeka diri itu dibatasi oleh merdeka orang lain.

Di dalam kehidupan banyak terjadi seperti itu. Yang kuat menekan yang lemah, yang merasa sempurna menghina yang tidak sempurna tanpa pernah bercermin dan lainnya.

Menghilangkan Ego

Suatu hal yang tidak mudah kalau tidak mau dikatakan sulit atu bahkan tidak mungkin. Namun demi mengisi kemerdekaan secara berkualitas, minimal ego harus bisa dikurangi.

Ego antar kementerian yang jika bisa dikurangi bisa membantu agar semua memiliki tujuan yang sama dan menyatukan semua sumber daya untuk bisa mencapai tujuan tersebut.

Ego antar masyarakat jika bisa dikurangi bisa memperkokoh persatuan dan mengarahkan kekuatan untuk menghadapi hal eksternal (luar negeri) dibandingkan dengan gontok-gontokan dengan sesama rakyat.

Di dalam tim kerja, pengurangan ego bisa membantu mencari solusi yang mumpuni bukan saling menyalahkan dan tidak bekerja.

Keluargapun akan bisa lebih harmonis jika semua anggota keluarga mengurangi ego.

Pertanyaannya adalah apakah bisa? Mungkin bisa tetapi tidak akan mudah mengurangi ego pribadi. Termasuk saya yang masih sering meninggikan ego.

Dirgahayu ke 73 Republik Indonesia

Salam

Hanya sebuah renungan di pagi hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun