Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Apakah Harus Melarikan Diri jika Berada di Bawah Tekanan?

6 Agustus 2018   10:34 Diperbarui: 6 Agustus 2018   11:06 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan tidak ada orang yang tidak pernah menemui tekanan. Di bawah tekanan terkadang ada yang sedemikian frustasinya sampai akhirnya mengambil keputusan untuk menyerah dan mengakhiri hidupnya.

Tekanan sendiri bukan sesuatu yang selalu buruk. Intan baru bisa terbentuk dalam tekanan lapisan bumi. Setelah melewati tekanan dan dibentuk barulah berharga tinggi.

Namun seringkali kita menghadapi tekanan yang kita anggap begitu buruk sehingga bisa saja terjerumus ke dalam depresi.

Pertanyaan yang harus diajukan kepada diri masing-masing adalah bagaimana menghadapi tekanan?

Melarikan diri? Bisa saja dilakukan jika memang kita sudah berusaha namun tidak bertemu dengan jalan keluar yang sesuai.

Menghindari? Jika mungkin kita bisa belajar dari kesalahan masa lalu untuk bisa menghindari kejadian yang bisa menimbulkan tekanan.

Menerima? Sebuah sikap yang kelihatan mudah namun sebenarnya sulit. Menerima berarti kita bisa menghadapi tekanan tanpa terkena pengaruh negatif dari tekanan itu. Atau terkena pengaruh yang sangat minimal sehingga tidak mengacaukan kehidupan kita.

Jika masih mengakibatkan depresi itu bukanlah sikap menerima!

Melawan? Mungkin ini adalah sikap yang paling wajar menurut saya. Karena manusia memiliki naluri lawan atau kabur.

Sehingga dalam menghadapi tekanan biasanya dua sikap ini yang paling banyak diterapkan. Melawan atau melarikan diri.

Namun melakukan perlawanan juga bukanlah tindakan yang mudah. Kita harus mempelajari tentang tekanan tersebut sehingga paham bagaimana cara melawannya tanpa menimbulkan luka yang mendalam.

Misalnya di dalam sebuah kantor ada tekanan politik kantor yang menyebabkan karir kita tidak berkembang. Jika kita memutuskan untuk melarikan diri tinggal cari pekerjaan baru yang sesuai dan pergi.

Ingin menghindar? Pelajari hal apa yang bisa menyebabkan kita dalam posisi yang sulit (terlihat membela salah satu pihak) dan hindari. Ambil posisi yang netral dan baik kepada kedua sisi.

Menerima? Terima saja semua keadaan dan lakukan pekerjaan dengan sebaik baiknya. Sambil berusaha agar tidak terkena peluru nyasar.

Melawan? Tergantung pihak mana yang menekan kita. Ambil posisi berlawanan dan berusaha memenangkan hati yang berkuasa dengan memberikan hasil yang lebih baik. Walaupun belum tentu bisa menang.

Saya pribadi jika ditekan sampai melebihi toleransi pasti akan melakukan perlawanan.

Apakah salah?

Balik lagi ke pilihan masing-masing

Salam

Hanya sebuah renungan di pagi hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun