Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Soto yang Menjadi Fokus Kampoeng Tempo Doeloe

30 April 2018   11:45 Diperbarui: 30 April 2018   21:23 2676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soto Tauto Pekalongan (Dok Ronaldwan)

"Untuk ke-15 kalinya Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) diselenggarakan. Sampai sekarang masih konsisten dengan visi mengangkat citra, harkat dan martabat bangsa Indonesia. Di kancah internasional melalui sektor industri kreatif berbasis budaya. Kehadiran JFFF telah menjadi sebuah program yang konsisten untuk terus melestarikan serta mengembangkan nilai budaya dan kekuatan perekonomian Indonesia melalui industri mode dan kuliner"

Chaiman JFFF, Soegianto Nagaria

Bukan Cuma sekadar basa-basi. Menurut  salah satu punggawa Mall Kelapa Gading kepada KPK, dalam rangka mewujudkan tema yang berbeda-beda. Panitia Kampoeng Tempo Doeloe berkeliling Indonesia untuk mencari dan mengkurasi makanan yang sesuai dengan tema yang ingin ditampilkan.

Untuk tahun 2018, tema yang ingin ditampilkan adalah soto, sejalan dengan program Berkraf untuk mempromosikan soto ke dunia internasional. Maka berkelilinglah panitia ke beberapa pulau selain Jawa.

Dok Ronaldwan
Dok Ronaldwan
Pulau Sumetara diwaikili oleh kota Medan dengan soto Kesawan yang terkenal dengan soto udangnya. Sayangnya karena belum siap pada saat saya datang, saya tidak sempat mencicipinya. Juga tidak ketinggalan soto Padang H. Ngatidjo.

Soto Kesawan (Dok Ronaldwan)
Soto Kesawan (Dok Ronaldwan)
Pulau Sulawesi diwakili oleh Coto Makassar H. Hasan Dg Tayang dan menurut saya unik dan belum pernah dicoba adalah Pallubasa Onta Makassar.

Pallubasa ini disebut Pallubasa Onta, karena berjualan di jalan Onta di Makassar. Jadi bukan menggunakan daging onta. Kemarin saya sempat mencoba Pallubasa, yang dikatakan oleh penjualnya menggunakan daging pipi sapi seharga Rp 35 ribu tanpa nasi.

Pallubasa Onta Makassar (Dok Ronaldwan)
Pallubasa Onta Makassar (Dok Ronaldwan)
Daging terasa sangat empuk dengan rasa rempah yang sangat kuat. Ditambah dengan rasa gurih kelapa parut yang digoreng. Sangat yummie, pas dengan asam jeruk nipis dan rasa sambal yang cukup nendang.

Pulau Jawa dan Madura paling banyak perwakilannya. Soto Betawi h. Mamat, Soto Kadipiro Yogyakarta, Soto Madura H. Ngatidjo, Soto Jakarta H. Yus, Soto Trisakti Solo dan Soto Tauto Pekalongan- Bumbu Pekalongan.

Soto Tauto Pekalongan (Dok Ronaldwan)
Soto Tauto Pekalongan (Dok Ronaldwan)
Soto Tauto sendiri mungkin jarang terdengar. Soto yang berasal dari Pekalongan ini menggunakan tauco sebagai salah satu bumbu untuk kuahnya.

Selain sepuluh Soto Nusantara yang juga berlomba siapa yang paling laris. Kampoeng Tempo Doeloe masih menyajikan sekitar 51 booth, 19 gerobak dan 20 penjual makanan Go Food. Antara lain ada Gultik, Bakso Sumsum Mejiku, Kwetiau sapi 28 Aho, Bihun Kari Nyonya Tan, Nasi Pedas Bali dan banyak lagi lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun