Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebuah Renungan tentang Cara Pikir

6 April 2018   10:27 Diperbarui: 6 April 2018   10:36 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: aura.tabloidbintang.com

20 tahun yang lalu, ketika zaman belum semaju sekarang. Gangguan dan godaan serta informasi tidaklah terlalu banyak. Ponsel belum umum digunakan, sehingga paling jika sedang bekerja yang bisa mengganggu konsentrasi telepon kabel.

Baca "Skala Prioritas di Era Internet"

Zaman sekarang, gangguan dan godaan serta informasi bisa datang di mana saja dan kapan saja. Internet tidak ada istilah libur. TV berbayar 24 jam dan 365 hari, terus menerus menayangkan acara unggulan.

Kesemuanya ini akan berhubungan dengan cara pikir manusia. Di tengah banyaknya informasi yang berseliweran pikiran manusia, mungkin semakin rumit. Dibandingkan dengan zaman di era informasi hanya bisa didapatkan melalui surat kabar dan kemudian sedikit maju melalui televisi.

Bayangkan, zaman dulu cita-cita seorang anak yang beranjak dewasa. Paling banyak adalah Dokter, Pilot, Tentara dan mungkin Presiden. Zaman sekarang jauh lebih banyak pilihannya, bahkan dulu yang dikatakan tidak punya masa depan seperti pemusik. Sekarang malah jadi impian.

Cara pikir akan berhubungan dengan fokus serta juga akan berhubungan dengan harapan (yang berhubungan dengan kebahagiaan). Pada akhirnya cara pikir akan menentukan jalan kita ke depannya.

http://www.thehealthsite.com/
http://www.thehealthsite.com/
Bayangkan seperti ini, kita akan pergi dari Bandung. Dengan banyaknya informasi akan membuat kita lebih banyak pertimbangan. Wah jalan tol macet, jangan naik mobil pribadi. Bus tidak nyaman. Kereta banyak copet. Pesawat mahal. Mungkin saja akhirnya kita tidak jadi pergi, terlalu sibuk berpikir.

Jika menghilangkan beberapa informasi, keputusan akan lebih sederhana. Jalan tol macet, berarti naik kereta saja. Karena harganya terjangkau dan anti macet. Kita lebih fokus!

Tidak mudah untuk menyederhanakan hal yang rumit. Seorang yang ahli pun belum tentu bisa memberikan penjelasan yang bisa dipahami oleh orang awam. Oleh sebab itu ada perkataan, orang belum benar-benar ahli jika belum bisa menjelaskan sesuatu yang rumit, dengan bahasa yang sederhana.

Membuat cara pikir menjadi sederhana juga tidak mudah. Terlebih di zaman sekarang, dimana penyebaran informasi sangatlah masif. Baik informasi yang benar maupun informasi yang salah atau bahkan hoaks.

Hal yang mungkin bisa dilakukan adalah fokus ke satu titik, sebelum pindah ke titik lainnya. Agar tidak terlalu banyak yang dipikirkan.

Seperti ayam dan telur, apakah kita ingin menyederhanakan cara pikir sehingga fokus? Atau sebaliknya fokus kepada satu hal agar pikiran bisa lebih sederhana? Sehingga bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat agar bisa melangkah maju.

Keputusan di tangan masing-masing

Salam

Hanya Sebuah Renungan di tengah kerumitan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun