Dunia sekarang ini semakin khawatir dengan perang dagang yang melibatkan dua negara dengan ekonomi terbesar di bumi ini, Amerika Serikat dan China. Donald Trump, presiden Amerika Serikat malah pernah mengatakan bahwa perang dagang adalah bagus dan mudah untuk dimenangkan, dalam salah satu cuitannya di Twitter.
Pada awalnya AS menerapkan tarif impor tambahan atas mesin cuci dan panel matahari (solar panel), yang tidak sedikit diimpor dari China. China tidak bereaksi tentang hal ini.
Kemudian AS menerapkan tarif impor tambahan atas produk aluminium dan besi baja. Produk yang sebenarnya lebih banyak diimpor dari negara-negara sekutu AS dan boleh dibilang tidak terlalu banyak dari China. China masih belum bereaksi.
Menurut beberapa analis, penerapan tarif tambahan atas impor aluminium dan besi baja sebenarnya bisa merugikan industri AS. Banyak industri AS yang menggunakan bahan baku ini, seperti mobil dan pesawat terbang. Namun dengan dibebaskannya tambahan tarif ini kepada sekutu AS, kemungkinan kerugian ini bisa dihindari.
Terakhir dengan alasan pelanggaran hak intelektual, AS berencana untuk menerapkan tarif impor tambahan untuk produk China senilai USD 50 milyar.
China mulai bereaksi dengan rencana menerapkan tarif impor tambahan untuk impor barang AS, senilai USD 3 milyar. Produk yang terkena antara lain kacang-kacangan dan buah. Alasannya untuk membalas tindakan AS atas tarif impor aluminium dan besi baja.
China sebelumnya telah memberikan pernyataan bahwa mereka siap membalas tindakan AS. Dengan nilai dan ketegasan yang sama.
Setelah pemerintahan Trump mengumumkan daftar produk yang akan dikenai tarif impor tambahan atas pelanggaran hak intelektual. Dalam hitungan jam, pemerintah China langsung memberikan reaksi, dengan mengumumkan rencana pengenaan tarif impor untuk barang dari AS, senilai USD 50 milyar.
Termasuk di dalamnya adalah kacang kedelai, mobil dan pesawat terbang. Kacang kedelai yang banyak diproduksi di daerah pemilihan yang memenangkan Trump. Saham Boeing langsung turun harganya.
Kesemuanya ini terlihat bagaikan dua orang pendekar yang sedang akan melakukan duel. Keduanya bergerak saling mengelilingi dan saling mengejek untuk menjatuhkan mental lawan. Tetapi belum terjadi duel yang sebenarnya. Walaupun salah satunya sudah memamerkan jurus bangau, tetapi tidak ada yang menyerang.
Kedua belah pihak mungkin sadar, perang dagang tidak menguntungkan. Baca "Perang Dagang dan hilangnya USD 470 milyar dari ekonomi dunia"