Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Apakah Usaha yang Prospektif di Masa Depan?

10 Januari 2018   10:11 Diperbarui: 10 Januari 2018   23:23 2294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai kapanpun saya pikir manusia akan tetap membutuhkan makanan. Mungkin suatu saat akan muncul teknologi replicator.Seperti dalam film serial Star Trek, teknologi yang bisa membuat makanan dari energi.

Dasar dari teknologi ini sudah mulai berkembang, yaitu 3D Printer. Pencetak yang mampu membuat barang dari bahan sejenis plastik. Namun memang masih belum bisa membuat makanan ataupun barang dari logam misalnya.

Tanah di bumi tidaklah akan bertumbuh, kecuali dengan reklamasi laut. Sehingga bagi petani pemilik tanah, sebaiknya jika tidak sangat-sangat terpaksa, jangan menjual tanahnya. Modal tanah adalah salah satu modal yang sangat penting dalam agrobisnis.

Bagaimana bisa memanfaatkan tanah itu agar bisa lebih produktif, seharusnya itu yang menjadi pemikiran anak-anak petani. Sehingga pertanian bisa berjalan dengan menguntungkan.

Risiko agrobisnis memang besar, terutama di tengah cuaca yang tidak menentu. Risiko ini bisa dimitigasi dengan menggunakan asuransi yang sudah mulai dipopulerkan di pemerintahan Jokowi-JK.

Selain makanan, beberapa tanaman juga bisa dikembangkan sebagai pengganti bahan bakar. Ini juga merupakan prospek usaha yang bagus. Tetapi karena permintaan bahan bakar yang tinggi, bisnis ini baru bisa berkembang jika memiliki tanah yang luasnya ratusan hektar sehingga ekonomis.

Lain dengan makanan yang bisa dikembangkan, di lahan yang sempit bahkan dengan agroponik.

Walaupun misalnya ada teknologi replicator,saya yakin masih ada pasar yang mau membeli makanan yang ditumbuhkan secara alami. Dengan harga yang mahal.

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun