Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Apakah yang Terjadi Jika Jaringan Internet Tidak Lagi Netral?

14 Desember 2017   10:12 Diperbarui: 14 Desember 2017   13:00 3508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (https://publiclab.org/)

Secara sederhana misalnya ISP memiliki sebuah situs ANC. Sebuah perusahaan membuat situs yang sejenis dan berhasil XYX. Sang ISP pemilik ANC bisa saja memperlambat akses atau bahkan memblokir akses pelanggan ISP ke situs XYX.

Sehingga jaringan internet tidak lagi netral.

Ilustrasi (https://www.huffingtonpost.com)
Ilustrasi (https://www.huffingtonpost.com)
Apakah mungkin?

Sekarang Memkominfo sudah melakukan blokir terhadap ribuan situs radikal dan porno.

Perusahaan internet di Amerika Serikat (AS) sekarang ini sedang meributkan tentang rencana FCC untuk menghapuskan aturan Net Neutrality. Jika aturan ini dihapuskan, maka ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi:

  1. Pengguna diharuskan membayar lebih untuk mengunjungi situs populer
  2. Perusahaan OTT diminta membayar kepada ISP agar bisa memperoleh akses yang mumpuni.
  3. Bisa saja terjadi pemblokiran bagi situs yang jenisnya sama dengan milik ISP

Tentu saja tidak tertutup kemungkinan lain juga bisa terjadi.

Ilustrasi (https://publiclab.org/)
Ilustrasi (https://publiclab.org/)
Apakah bisa dihindari?

Jika ada beberapa perusahaan ISP mungkin masih bisa dihindari. Namun jika sebuah daerah hanya dilayani oleh satu ISP yah tinggal pasrah saja. Saya melihat kemungkinan jika Net Neutrality  dihapus di AS. Pengusaha ISP di Indonesia tidak lama lagi akan mengikut model bisnis ISP Amerika Serikat.

Kesempatan untuk meningkatkan penghasilan. Sebagai pengguna saya mendukung jaringan internet yang netral!

Referensi : Fortune.com


Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun