Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Besar namun Membahagiakan

2 Desember 2017   09:52 Diperbarui: 2 Desember 2017   10:39 2100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungai adalah tempat air mengalir, air yang merupakan sumber penghidupan dan kehidupan.

 Di tepi sungai Nil tercipta sebuah kebudayaan yang pada masa lalu telah mampu membangun piramid, kebudayaan Mesir. Sungai yang membawa penghidupan, karena rakyat bisa menggunakan airnya untuk bercocok tanam dan kegiatan ekonomi lainnya.

Sungai juga bisa menjadi sebuah pemisah.

Sungai Cijambe dari jembatan (dok Pri)
Sungai Cijambe dari jembatan (dok Pri)
Di sebuah desa kecil di Tangerang Banten, desa Sukamanah kecamatan Jambe terpisahkan dengan desa Jagabita kecamatan Parung Panjang Jawa Barat oleh sebuah sungai kecil yang bernama Cijambe.

Dok pri
Dok pri
Masyarakat yang berusaha untuk hidup selaras dengan alam, berswadaya membangun jembatan yang terbuat dari bambu. Jembatan bambu yang membutuhkan perawatan secara gotong royong minimal 3 bulan sekali.

Dok pri
Dok pri
Jembatan yang juga dilalui oleh motor membawa kambing ini, merupakan suatu jembatan yang penting. Banyak masyarakat yang menggunakan jembatan ini untuk dapat pergi bekerja ke sekolah dan keperluan lainnya.

Desa Sukamanah sebenarnya dekat dengan Sumarecon Serpong (banyak warga desa yang bekerja di sana) dan hanya berjarak sekitar 12 km dari Depok.

Pemandangan desa Sukamanah (Dok Pri)
Pemandangan desa Sukamanah (Dok Pri)
 

Setiap pagi pukul 6-8 antrian akan mengular di jembatan ini. Sampai suatu ketika jembatan andalan ini roboh dimakan usia, 3 motor yang membawa 4 orang terjatuh ke dalam sungai Cijambe. Namun seperti biasanya orang Indonesia mengatakan untung tidak ada yang meninggal.

Sisi desa Jagadita (dok Pri)
Sisi desa Jagadita (dok Pri)
Lurah desa Sukamanah dan Jagadita telah berusaha untuk meminta dana pemerintah daerah untuk membangun jembatan yang permanen. Tetapi usaha bolak balik selama beberapa tahun belum memberikan hasil.

Padi berusia 3 minggu (dok pri)
Padi berusia 3 minggu (dok pri)
Tragedi robohnya jembatan ini dilaporkan ke sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bernama Relawan Kampung. Menurut Arif Kirdia koordinator Relawan Kampung, sebenarnya sekitar dua tahun yang lalu Relawan Kampung sudah menawarkan untuk membangun jembatan permanen. Namun kepala desa masih berharap dengan turunnya dana dari pemerintah daerah,

Arif sempat kebingungan karena beberapa donatur yang dihubunginya belum bersedia untuk memberikan donasi. Namun akhirnya Rutraindo Perkasa sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan mesin untuk membuat jalan dan mesin penghancur batu akhirnya bersedia untuk menjadi donatur.

Suasana pembangunan jembatan (dok Pri)
Suasana pembangunan jembatan (dok Pri)
Kendala utama dalam pembangunan jembatan baru adalah cuaca di desa Sukamanah yang terus menerus hujan. Selain itu jalan desa yang kecil membuat truk yang akan membawa besi sepanjang 12 meter kesulitan.

Fondasi di sisi sungai (dok Pri)
Fondasi di sisi sungai (dok Pri)
Akhirnya pada kurang lebih 800 meter terakhir masyarakat bergotong royong untuk menggotong besi dari truk ke lokasi jembatan.

Akhirnya setelah 3 bulan jembatan selesai dibangun dan kemarin tanggal 1 Desember 2017 saya berkesempatan untuk dapat menyaksikan peresmian jembatan.

Dok pri
Dok pri
Lurah desa Sukamanah Pak Darul sangat berterima kasih kepada Rutraindo Perkasa dan Relawan Kampung yang membantu pembangunan jembatan yang sangat berguna bagi masyarakat.

Dok pri
Dok pri
Bagi Rutraindo Perkasa jembatan ini merupakan jembatan ke 6 yang disumbangkan sehingga jembatan ini dinamakan Iswara Jaya 6. Rutraindo sampai saat ini berkomitmen untuk terus membantu pembangunan jembatan lainnya.

Relawan Kampung telah berhasil mengkoordinasikan pembangunan 83 jembatan di seluruh Indonesia kecuali Papua. Sebuah karya yang perlu diapresiasi.

Dok pri
Dok pri
Salut, kepada Rutraindo Perkasa dan Relawan Kampung.

Jembatan yang tidak besar namun bisa membahagiakan warga desa Sukamanah dan Jagadita.

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun