Greater adalah sebuah film yang diluncurkan pada tahun 2016. Diangkat dari sebuah kisah nyata tentang pemain American Football yang boleh dibilang kurang berbakat sampai akhirnya sukses terpilih menjadi pemain profesional.
Kisah diawali ketika Brandon Burlsworth masuk dalam sebuah tim  Football yang mungkin pada masa sekitar smp di Indonesia. Brandon sempat dimainkan tetapi malah membuat kesalahan dan ditarik kembali. Kepala pelatih tim SMA kota tempat Brandon tinggal memberikan semangat dan menjanjikan jika Brandon berlatih keras maka akan diterima di tim SMA.
Dengan kerja keras Brandon akhirnya diterima di tim footballSMA. Pada suatu waktu sang pelatih memberikan kesempatan kepada Brandon untuk mencoba tampil di percobaan Arkansas Razor back (sebuah tim football universitas Arkansas) namun sayang Brandon dianggap kurang berbakat dan kurang besar badannya untuk bermain di tim universitas.
Hal ini tidak mematahkan semangat Brandon yang mencoba menaikkan berat badannya dengan makan yang banyak dan terus berlatih. Semangat yang tidak membuahkan hasil karena Arkansas tidak memilihnya untuk mendapatkan bea siswa football.
Keinginan Brandon untuk kuliah dan bermain di tim Arkansas mendapatkan dukungan dari Ibunya yang harus menggadaikan rumah agar dapat membayar uang kuliah. Brandon mendaftar ke tim Arkansas sebagai walk on,yang bisa diartikan mendaftar atas keinginan diri sendiri tanpa jaminan apapun. Sempat dianggap terlalu gendut dan akhirnya dengan kerja keras dan percaya bisa menjadi salah satu anggota tim inti serta memperoleh bea siswa.
Keberhasilan Brandon tidak hanya sampai di sana. Berkat kerja keras dan percaya diri Brandon terpilih untuk masuk ke tim profesional Indiana Colts. Namun sayang hanya 2 minggu setelah itu Brandon meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.
Brandon Burlsworth adalah salah satu pemain football walk on yang dianggap paling berhasil.
Penilaian terhadap diri sendiri oleh diri kita seringkali merupakan penilaian yang paling berat. Karena kita akan telanjang dan jarang untuk mampu membohongi diri sendiri. Namun seringkali penilaian ini juga tidaklah objektif karena tidak jarang kita membandingkan diri hanya kepada orang yang lebih berhasil.
Penilaian yang sering membuat diri kita minder!
Dalam pemahaman saya ini bagaikan ayam dan telur. Apakah percaya terhadap kemampuan diri setelah kita berhasil? Atau percaya terhadap kemampuan diri akan membantu kita berhasil?