Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Melihat Bisnis Berita Hoaks di Dunia

20 November 2017   10:12 Diperbarui: 20 November 2017   15:13 2555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (http://katehon.com)

Berita hoaks bukan hanya banyak berlalu lalang di Indonesia. Amerika Serikat yang merupakan sebuah negara maju masih juga bisa tertipu dengan berita hoaks. Macedonia adalah sebuah negara kecil yang berbatasan dengan Kosovo dan Serbia di utara.  Bulgaria di timur, Yunani di selatan dan Albania di barat. Ibu kota Macedonia adalah Skopje.

Ilustrasi (http://katehon.com)
Ilustrasi (http://katehon.com)
Negara dengan populasi sekitar 2 juta jiwa ternyata merupakan sumber berita hoaks untuk konsumsi Amerika Serikat (AS). Sebuah kota bernama Veles ditenggarai merupakan pusat industri berita hoaks untuk konsumsi AS.

Pada pemilihan presiden AS tahun 2016, sekitar 100 situs terlacak berlokasi di Veles. Sekitar 12 operator situs yang menghasilkan berita hoaks untuk konsumsi penduduk AS. Berita hoaks yang dibuat sangat terlihat mendukung Donald Trump.

CNN berhasil mewawancarai salah seorang operator situs yang hanya ingin dipanggil dengan sebutan Mikhail. Mikhail pernah kuliah di fakultas hukum walaupun tidak selesai. Pada malam hari dengan menggunakan nama Jesica (dipersonakan sebagai seorang penduduk AS) yang sering posting meme yang mendukung Trump di Facebook.

Situs dan Facebook page yang dikelola oleh "Jesica" ditujukan untuk konsumsi rakyat AS yang konservatif. Berita yang di posting mengandung unsur politik dan seringkali tidak berdasarkan fakta. Mikhail tidaklah perduli dengan itu selama orang klik dan membacanya.

Karena dari klik itu Mikhail bisa menghasilkan USD 2.500 per hari (sekitar Rp 34 juta rupiah kurs Rp. 13.500,-). Dibandingkan dengan penghasilan rata-rata penduduk Macedonia yang hanya USD 426 per bulan. Penghasilan Mikhail didapatkan dari iklan yang ada di situs.

Contoh header berita hoaks (CNN.com)
Contoh header berita hoaks (CNN.com)
Bandingkan dengan bisnis hoaks di Indonesia "Nilai Bisnis Hoaks di Indonesia"

Mikhail menggunakan penghasilannya untuk membeli rumah yang membiayai sekolah adik perempuannya.

Pada masa jayanya Mikhail sempat memiliki 15 karyawan termasuk dua orang penulis di AS. Situs terakhirnya memiliki 1,5 juta Facebook Followers.Situs ini di blok setelah Facebook dan Google memulai usaha untuk membasmi berita hoaks.

Operator lainnya Mirko Ceselkoski memiliki pengalaman lebih dari satu dekade mengelola situs yang ditujukan untuk pembaca AS. Pada awalnya situs Mirko berhubungan dengan otomotif, kesehatan dan gossip. Sebelum Mirko menemukan berita hoaks.

Sekarang Mirko memiliki sekitar 100 murid yang mengoperasikan situs politik untuk AS. Mirko mengajarkan kepada muridnya cara membuat situs yang terlihat profesional dan mirip dengan situs berita utama.

Cara memilih berita yang viral juga tidak lupa diajarkan. Mengambil berita yang sesuai dengan fakta dan mengolahnya agar lebih sensasional. Mirko mengatakan bahwa paling sedikit 4 muridnya adalah jutawan dan mampu membeli mobil yang mahal seperti Porsches, Mercedes dan BMW.

Sekarang ini operator situs di Macedonia sedang bersiap untuk menghadapi pemilu presiden AS tahun 2020. Di sisi lain pemerintahan federal AS juga sedang menyelidiki keterlibatan Russia dalam mempengaruhi hasil pemilihan presiden 2016 dengan menggunakan iklan di Facebook dan Google.

Bisnis hoaks yang sangat menggiurkan. Bahan bakarnya adalah kemalasan orang untuk cek dan ricek. Atau malah memang hanya ingin membaca berita yang sesuai dengan selera?

Referensi : CNN Money

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun