Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Inspirasi dari Sebuah Usaha Rintisan "Bodega"

18 November 2017   08:59 Diperbarui: 18 November 2017   09:54 1881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bodega adalah sebuah toko kelontong kecil yang biasanya berada di lingkungan hispanik. Toko-toko ini sebenarnya mirip dengan warung yang ada di Indonesia namun lebih modern dan besar.

Fastcompany.com
Fastcompany.com
Dua orang mantan karyawan google Paul Mcdonald dan Ashwath Rajan, memulai sebuah usaha rintisan yang dinamai Bodega.

Usaha rintisan ini memiliki konsep penyediaan sebuah kotak pajangan yang berisikan barang-barang yang biasanya Anda temukan di toko kelontong dan minimarket.

Walaupun kita berusaha untuk memenuhi dan merencanakan pemenuhan kebutuhan kita. Seringkali kita lupa atau kekurangan sesuatu. Gula misalnya atau pembalut wanita atau garam atau minyak goreng dan bisa juga rokok.

Kotak pajangan ini akan ditaruh di gedung apartemen, perkantoran ataupun tempat lain. Di dalamnya akan ada kurang lebih 100 item yang paling dibutuhkan oleh orang di sekitar kotak ditempatkan.

Fastcompany.com
Fastcompany.com
100 item ini didapatkan dari "machine learning" atau boleh dibilang menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk mempelajari apa yang paling dibutuhkan. Mungkin boleh dibilang pada saat pertama kali akan menggunakan asumsi dan selanjutnya akan dianalisa mana yang dibutuhkan dan mana yang tidak.

Sekarang ini Bodega sudah ditempatkan di sekitar 50 lokasi dan ditargetkan akan bertambah menjadi 1000 lokasi di tahun 2018.

Cara bekerjanya adalah setelah kotak Bodega ditempatkan. Untuk membeli sesuatu Anda harus mengunduh aplikasi. Pada saat Anda membutuhkan sesuatu maka dengan menggunakan aplikasi ini Anda akan dapat membuka kotak Bodega dan mengambil barang yang anda beli. Kamera yang terhubung dengan komputer akan mencatat pengambilan dan secara otomatis Bodega akan menagih pembelanjaan ke kartu kredit Anda.

Saya pikir Bodega adalah suatu hal yang menarik dan kemungkinan bisa ditiru untuk digunakan di Indonesia.

Jika ingin digunakan di Indonesia, mungkin bisa dimulai dengan komplek apartemen. Biasanya orang akan malas untuk turun dan berbelanja hanya satu macam barang. Apalagi di malam hari, butuh rokok misalnya.

Anda bisa bekerja sama dengan warung-warung kecil sekitar. Konsepnya mirip dengan Gojek artinya prinsip yang berlaku adalah "economic sharing". 

Anda mengembangkan aplikasi dan pemilik warung berperan sebagai penyedia barang.

Penyediaan barang yang dibutuhkan juga akan bisa dibantu dalam pemilihan item dan jumlahnya. Setelah data terkumpul dari pengguna.

Hanya sebuah ide yang saya pikir bisa diterapkan untuk bisa memberdayakan warung kecil.

Referensi : Fastcompany

Salam

Hanya sekadar berpikir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun