Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perjalanan Mengunjungi Owa Jawa, Kera yang Monogamis

17 November 2017   10:12 Diperbarui: 19 November 2017   13:21 5461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Owa Jawa atau dalam bahasa Inggris Javan Silvery Gibbon adalah kera yang tidak memiliki ekor. Memiliki warna tubuh keabu-abuan dan mempunyai tangan yang lebih panjang dibanding dengan tubuhnya.

Owa Jawa sepenuhnya hidup di atas pohon dan memakan buah-buahan, serangga serta daun.

Owa Jawa (Pertamina)
Owa Jawa (Pertamina)
Saat ini diperkirakan populasi Owa Jawa adalah sekitar 2000-4000 individu di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sehingga masuk dalam kategori langka (endangered).

Javan Gibbon Center bekerja sama antara lain dengan Pertamina EP Subang Field mendirikan pusat rehabilitasi Owa Jawa di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang sudah mulai beroperasi sejak tahun 2003.

Dok Pri
Dok Pri
Dr. Pristi (dokter hewan yang bertugas di Javan Gibbon Center) mengatakan bahwa Owa Jawa adalah suatu spesies yang unik. Dimana Owa Jawa hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya. Jadi jika pasangan hidupnya mati maka Owa Jawa tidak akan mencari pasangan baru.

Masih menurut Dr. Pristi, perburuan  Owa Jawa terutama dikarenakan bayi Owa sangatlah lucu serta bisa diperlakukan seperti bayi manusia. Disusui, diajak main dan lainnya.

Ibu dan Anak Owa Jawa (Pertamina)
Ibu dan Anak Owa Jawa (Pertamina)
Padahal perburuan satu Owa Jawa kemungkinan akan membunuh minimal dua individu lainnya. Ibu yang biasanya harus dibunuh karena Owa Jawa menyusui anak sampai dengan 18 bulan. Ayah yang karena stress ditinggalkan anak dan ibu. Serta kemungkinan anggota keluarga yang lain.

Owa Jawa mengalami masa kehamilan selama kurang lebih 6,5-7 bulan. Menyusui anak sampai dengan 18 bulan dan selama itu biasanya Owa Jawa tidak memiliki anak yang baru. Menunggu sampai siklus menyusui selesai. Jadi satu Owa Jawa baru lahir kembali dalam waktu kurang lebih 2 tahun sekali. Hal ini merupakan salah satu hal yang menyebabkan populasi Owa Jawa sulit untuk bertumbuh.

Proses Comblang (Dok Pribadi)
Proses Comblang (Dok Pribadi)
Proses rehabilitasi Owa Jawa biasanya bisa berlangsung sampai dengan 8 tahun (usia remaja atau dewasa muda). Pada awalnya Owa Jawa yang didapat akan coba diajak bersosialisasi dengan Owa Jawa lainnya.

Setelah itu akan ada proses comblang dimana Owa Jawa jantan dan betina akan ditaruh dalam satu kandang. Diobservasi apakah cocok. Mirip dengan manusia ada yang cepat langsung cocok dan ada juga yang membutuhkan gonta ganti pasangan sampai ditemukan yang cocok.

Owa Jawa yang telah memiliki pasangan dan berusia cukup serta berhasil diliarkan. Barulah dilepas liarkan di kawasan Gunung Puntang Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun