Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Kata Sains tentang Kebahagiaan

30 Oktober 2017   10:52 Diperbarui: 30 Oktober 2017   11:44 1871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Studi yang dilakukan oleh Harvard University yang dilakukan di 136 Negara ternyata membuktikan bahwa memberi ternyata memberikan lebih banyak kebahagiaan dibandingkan dengan menerima. Studi ini melibatkan baik negara yang kaya maupun yang miskin.

Pengalaman saya pribadi sesuai dengan penelitian ini. Misalnya saya lebih berbahagia jika bawahan saya berhasil untuk mendapatkan promosi. Saya merasa senang atas keberhasilan saya mendidik dia dan juga senang akan kebahagiaan dia.

Terlalu banyak pilihan bisa mengurangi kebahagiaan

Mungkin Anda pernah membaca bahwa Mark Zuckerberg pendiri Facebook, setiap hari menggunakan kaos yang mirip.

Selain untuk membebaskan otak dari paksaan untuk memilih baju kerja untuk hari ini. Ternyata juga bisa meningkatkan kebahagiaan. Bayangkan selain memilih baju, berapa banyak keputusan yang harus kita buat setiap harinya?

Makan siang, transportasi, mana yang harus didahulukan dalam bekerja dan lainnya, Ini hal yang besar bagaimana dengan yang kecil dan tidak kita sadari seperti lagi berjalan berpapasan dengan orang. Kemana kita ingin menghindar?

Penelitian yang dilakukan oleh Moran Cherf seorang Neuroscientist Northwestern University. Mengatakan bahwa dia mendapatkan suatu pengetahuan betapa capeknya mental kita dalam membuat keputusan. Sehingga ada suatu titik dimana otak akan menyerah dan tidak mau lagi membuat keputusan. Hal ini disebut "Decision Fatigue"

Jadi untuk meningkatkan kebahagiaan mungkin kita bisa mengurangi hal yang harus kita putuskan setiap harinya. Misalnya dengan cara mendelegasikan tugas atau membiarkan orang lain untuk menentukan pilihan (menu makan siang contohnya).

Jangan berusaha untuk berbahagia setiap waktu

Jennifer Hecht seorang filsuf yang meneliti tentang sejarah kebahagiaan. Dalam bukunya " The Happiness Myth" mengatakan bahwa kita mengalami kebahagiaan yang berbeda tipe tetapi perbedaan ini terkadang bertolak belakang.

Dengan kata lain berbahagia di suatu titik akan mengurangi kebahagiaan di titik yang lain. Jadi tidak mungkin seseorang bisa bahagia secara maksimal di semua aspek kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun