Pengemudi taksi Kosti yang mencicil (dikenal dengan kode supir bravo atau batangan) sangat memperhatikan kondisi taksinya serta melayani dengan sepenuh hati. Selain itu supir charlie atau cadangan yang membawa taksi di saat bravo libur juga sangat diseleksi agar bisa memberikan pelayanan yang sesuai dengan baik.
Kesadaran ini timbul karena para supir ini ingin menjaga nama baik Kosti agar bisa dipercaya. Â Usaha yang berhasil namun sayang karena manajemen tidak mampu melakukan peremajaan akhirnya Kosti juga tenggelam.
Keberhasilan Blue Bird dan Express dalam menjaga pelayanan. Membuat (dugaan saya) perusahaan taksi yang lain mengikuti. Tapi sayangnya hanya warna taksi yang diikuti, terbukti dengan banyaknya taksi yang berwarna biru mirip Blue Bird dan putih mirip Express.
Bukan standar pelayanan yang diperbaiki.
Saya pikir perusahaan - perusahaan taksi yang lain. Telah membunuh dirinya sendiri, karena tidak mau atau mampu memperbaiki pelayanan. Â
Lihatlah di Bandara Soetta, berapa banyak orang yang mau naik taksi selain tiga nama di atas. Bahkan sampai beberapa tulisan tentang wisata ke Indonesia (media luar negeri) juga menyarankan agar naik taksi Blue Bird.
Tanpa munculnya taksi online.
Taksi konvensional akan tetap kalah bersaing dengan Blue Bird, Express dan Gamya dan tetap akan mati.
Salam
Hanya Sekadar Berpikir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H