Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ternyata "Sirloin Steak" Bisa Membantu Usaha Menurunkan Berat Badan

29 September 2017   08:10 Diperbarui: 29 September 2017   08:43 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sirloin Steak (https://www.kilnford.co.uk)

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University Of Warwick, untuk pertama kalinya berhasil mengidentifikasi sebuah sel otak yang dinamakan tanycytes. Sel ini berfungsi untuk mendeteksi gizi dalam makanan dan membantu dalam mengaktifkan perasaan kenyang.

Ternyata ada beberapa makanan mengandung asam amino yang menstimulasi tanycytes secara lebih efektif dibandingkan dengan makanan lain.

Sirloin sapi, ayam, ikan makerel, plums, aprikot, kacang almond adalah beberapa makanan yang mengandung asam amino yang dapat mengaktifkan tanycytes sehingga kita lebih cepat merasa kenyang.

Dr. Nicholas Dale, Profesor Neoscience di Universitas Warwick mengatakan, kadar asam amino di dalam darah dan otak setelah makan adalah hal yang sangat penting untuk menimbulkan rasa kenyang.

Penemuan ini tidak saja membuka peluang untuk membuat program diet yang efektif. Namun di sisi lain bisa dikembangkan untuk membuat obat untuk mengurangi nafsu makan dengan langsung mengaktifkan tanycytes.

Riset ini dipublikasikan di "Journal Molecular Metabolism"

Di penelitian yang lain, Universitas Tasmania meminta 36 pria untuk mengikuti diet penurunan berat badan yang memotong asupan kalori sampai 33%.

Separuh dari pria tersebut menjalankan diet selama 16 minggu nonstop. Sedangkan separuhnya lagi mendapat jeda setiap 2 minggu. Namun kelompok kedua menjalankan diet selama 30 minggu dengan jeda.

Ternyata kelompok kedua dengan diet berselang berhasil menurunkan berat badan sebanyak rata-rata 14 kilogram. Sedangkan kelompok pertama hanya berhasil menurunkan berat badan rata-rata 9 kilogram.

Kedua kelompok berhasil menurunkan berat badan mereka. Tetapi yang menarik kelompok kedua yang mendapat jeda berhasil mempertahankan berat badan walaupun sudah tidak menjalankan program diet.

Menurut ahli nutrisi olah raga Leslie Bonci, libur sejenak dari diet akan membuat seseorang lebih semangat dalam melakukan diet secara psikologis. Lebih mudah untuk mengikuti rencana diet dalam dua minggu, lalu jeda. Orang akan lebih fokus dan berkomitmen.

Dalam pengalaman saya sebagai orang yang berbobot (berat badan lebih), diet dengan jeda memang akan lebih membantu. Karena menahan lapar itu tidak mudah, saya mengibaratkannya dengan bendungan.

Dengan jeda kita akan sesekali membuka bendungan untuk melepaskan air yang tertahan. Kemudian mulai mengumpulkan air kembali.

Referensi

Salam

Hanya sekadar berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun