Senjata Nuklir atau Bom Atom, pertama kali digunakan pada perang dunia kedua. Â Hiroshima dan Nagasaki, dua kota di Jepang menjadi korban pertama dan semoga yang terakhir penggunaan senjata nuklir.
Manhattan Project dibuat oleh Amerika Serikat (AS) untuk menandingi program bom atom Jerman pada masa perang dunia kedua. Dengan dukungan Inggris dan Kanada akhirnya berhasil membuat senjata nuklir yang dijatuhkan di Jepang.
Pada masa perang dingin antara Soviet dan AS, terdapat beberapa insiden yang hampir mengakibatkan terjadinya perang nuklir. Perang nuklir, sebuah perang yang akan saling menghancurkan. Perang yang bisa mengakibatkan kiamat di dunia.
Pada tahun 1962, Nikita Khruschev Premier Uni Soviet pada masa itu memutuskan untuk memenuhi permintaan Fidel Castro untuk menempatkan senjata nuklir di Cuba. Â Castro menginginkan hal ini karena percobaan invasi yang gagal oleh CIA.
Sedangkan Khruschev ingin membalas tindakan AS yang menempatkan rudal nuklir di Itali dan Turki. Perseteruan ini berlangsung mulai tanggal 16 Oktober 1962 sampai 28 Oktober 1962. Â Akhirnya John F. Kennedy (Presiden AS) dan Krushchev mencapai kesepakatan bahwa Soviet akan membongkar dan membawa pulang senjata nuklirnya dari Cuba.
AS di sisi lain mengakui adanya percobaan invasi ke Cuba dan berjanji tidak akan mencoba melakukan invasi lagi. Selain itu AS akan membongkar fasilitas senjata nuklir di Turki. Â Senjata nuklir di Itali sempat menjadi perdebatan apakah termasuk dalam perjanjian.
Pada tahun 1979, sebuah simulasi komputer hampir menyebabkan perang nuklir. Zbigniew Brzezinski, penasihat keamanan Presiden AS, pagi hari tanggal 9 November memperoleh telepon dari NORAD (North American Aerospace Defense Command) yang mengatakan bahwa Uni Soviet telah meluncurkan 250 rudal balistik menuju AS.
Tidak berapa lama, NORAD melaporkan bahwa sekarang jumlah rudal balistik yang diluncurkan Uni Soviet sudah mencapai 2200 buah. Untungnya Brzezinski meminta konfirmasi bahwa ini benar terjadi, telepon ketiga dari NORAD mengatakan bahwa tidak ada sistem peringatan lain yang mendeteksi hal yang sama.
Ternyata yang terjadi adalah, sebuah program komputer yang sedang melakukan simulasi serangan nuklir Uni Soviet. Telah disalurkan melalui jaringan NORAD. Hal yang menakutkan bahwa NORAD menganggap telah terjadi serangan padahal hanya simulasi.
Pada tahun 1983 terjadi insiden di Uni Soviet. 26 September 1983 pagi hari, Stanislav Petrov menerima cetakan komputer yang mengatakan bahwa AS telah meluncurkan beberapa rudal balistik ke arah Soviet.
Petrov yang ragu tidak melaporkan hal ini kepada militer Soviet. Dia mengatakan bahwa telah terjadi kesalahan sistem kepada atasannya. 23 menit kemudian tidak terjadi apa-apa, Petrov merasa sangat lega. Jika memang terjadi serangan nuklir dari AS, ledakan pertama mungkin terjadi kurang dari satu jam.
Investigasi menemukan bahwa satelit Uni Soviet melakukan kesalahan. Mendeteksi kilauan sinar matahari pada awan sebagai tanda mesin dari rudal balistik antar benua. Petrov meninggal dunia sebagai pahlawan pada tanggal 19 Mei 2017 dalam usia 77 tahun.
Saat ini menurut tulisan Hans M. Kristensen  (Director of the Nuclear Information Project  with the Federation of American Scientist) dan Robert S. Norris (Peneliti senior pada Federation of American Scientist). Ada sekitar 15.000 senjata nuklir tersebar di seluruh dunia.
9400 adalah angka senjata nuklir aktif sisanya sudah dipensiunkan dan menunggu jadwal pembongkaran. 4000 dalam keadaan siap operasi dan 1800 siap diluncurkan kapan saja.
Terdapat 107 lokasi di 14 negara yang menyimpan senjata nuklir. Â Pemilik terbanyak adalah AS dan Rusia.
Inggris, Perancis, China, India, Israel, Pakistan dan Korea Utara adalah pemilik senjata nuklir selain AS dan Rusia.
 Belgia, Jerman, Itali, Belanda dan Turki adalah negara NATO yang ditempati oleh senjata nuklir AS.
Referensi
Salam
Hanya Sekadar Berbagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H