Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Taruhlah di Atas, Jangan Cuma Ngepas

27 Agustus 2017   08:20 Diperbarui: 28 Agustus 2017   18:54 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan biasanya kita memiliki mimpi atau keinginan yang mau kita capai. Terkadang mimpi hanya tinggal mimpi karena tidak ada rencana yang mumpuni untuk bisa mencapainya. Karena menganggap hidup harus mengalir seperti air.

Mimpi atau keinginan adalah sebuah target. Target yang seringkali hanya ditaruh pas saja sesuai dengan mimpi kita. Tidak tepat kalau menurut saya, seharusnya target ditaruh diatas batas mimpi.

Pengalaman saya melatih di sebuah grup kesenian pada zaman kuda gigit besi, sudah memberikan suatu pelajaran.  Dalam kompetisi seringkali bukan hanya teknik dan fisik yang mempengaruhi hasil tetapi juga mental.

Pada saat berlatih jika saya hanya memberikan target 100% kepada tim, maka yang terjadi pada saat kompetisi hasil 100% tersebut akan turun menjadi 75%. Karena adanya tekanan pada saat tampil dan juga bisa terjadi beberapa kejadian yang menyebabkan turunnya kemampuan teknik.

Sebagai pimpinan, seharusnya kita memiliki sebuah visi. Mau dibawa kemana tim kita. Jika kita hanya memberikan target sesuai dengan visi kita maka dengan segala kemungkinan yang ada bisa saja target tersebut tidak tercapai. Lain halnya jika kita memberikan target lebih, mungkin saja target tidak tercapai namun visi kita terwujud.

Sebagai pribadi, misalnya kita ingin membeli rumah. Keinginan kita memiliki rumah seharga Rp 500 juta, yang berarti jika ini rumah pertama maka  DP adalah 15%. Sekitar Rp 75 juta, target kita  dalam 2 tahun DP bisa terkumpul.

Jika kita hanya menabung pas-pas saja, maka tabungan per bulan adalah Rp 3,2 juta. Apakah kita yakin bahwa semuanya akan lancar? Tidak ada yang tahu tentang masa depan. Kalau terjadi masalah bukankah mimpi kita sulit terwujud?

Sangat sederhana, paksakan diri untuk menabung Rp 5 juta sebulan. Kartu ATM simpan di rumah jangan ditaruh di dompet. Dalam 15 bulan DP akan bisa terkumpul, jadi misalnya dalam 24 bulan ada beberapa bulan kita tidak bisa menabung maka masih aman. DP masih bisa terwujud, jika semuanya lancar maka kita akan bisa mengumpulkan Rp 120 juta. Sisa DP bisa digunakan untuk renovasi ataupun mengisi rumah dengan perabot.

Taruhlah di atas, Jangan cuma Ngepas!

Salam

Hanya Sekadar berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun