Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mari Mengenal Istilah Model Bisnis

12 Agustus 2017   08:58 Diperbarui: 13 Agustus 2017   14:26 2737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (http://businessmodel.guru)

Menurut Investopedia, model bisnis adalah cara perusahaan untuk memperoleh penghasilan dan keuntungan dari kegiatan perusahaan. Analis biasanya menggunakan gross profit untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari bisnis model yang digunakan oleh perusahaan. Perhitungan gross profit adalah harga jual dikurangi modal.

Sedangkan menurut Wikipedia, model bisnis adalah penjelasan tentang bagaimana cara suatu organisasi untuk menciptakan, mendistribusikan dan menangkap nilai di dalam kegiatan ekonomi, sosial, kebudayaan atau yang lainnya. Proses untuk membuat model bisnis adalah bagian dari strategi bisnis.

Menurut saya model bisnis adalah bagaimana suatu organisasi mensinergikan semua unsur- unsur organisasi untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan baik dari sisi kualitas maupun dari sisi biaya.

Model bisnis bisa berbeda pada suatu industri, hal ini seringkali yang menjadikan sebuah perusahaan lebih unggul dibandingkan dengan perusahaan lain.

Misalnya dalam industri ritel di Indonesia,pada awalnya terdiri dari banyak toko yang mungkin berada di pasar atau lingkungan perumahan. Kemudian muncul Sarinah sebagai salah satu pelopor department store dan Hero salah satu supermarket pertama. Terjadi perubahan model bisnis.

Muncul mal, yang mendorong pertumbuhan toko-toko khusus seperti baju, jam tangan dan lainnya yang hanya fokus ke satu merek. Dalam perkembangannya sekitar awal tahun 2000an muncul Hipermarket seperti Carrefour, Continent dan Wall Mart.

Terakhir muncul minimarket seperti Indomaret dan Alfamart yang sekarang ini adalah penguasa pasar ritel modern dimana penjualan barang-barang konsumsi terbanyak bukanlah lagi di hipermarket dan supermarket. Tetapi pindah ke minimarket yang mungkin sudah mencapai lebih dari 30 ribu toko (gabungan jumlah toko Indomaret dan Alfamart).

Kesemuanya ini adalah perubahan dan perkembangan model bisnis sesuai dengan perkembangan zaman dan pola kehidupan masyarakat. Mungkin di negara lain bisa berbeda, yaitu bisa saja penjualan ritel lebih banyak terjadi di hipermarket.

Dengan perkembangan internet, model bisnis ritel berubah. Penjualan online mulai naik dan memaksa para peritel untuk mulai masuk ke e-commerce dengan membuka situs penjualan. Namun dalam industri e-commerce sendiri ada beberapa bisnis model. Tokopedia dan Bukalapak, berperan sebagai penyedia lapak untuk para peritel kecil berjualan.

Sedangkan Lazada pada awalnya, menyediakan sendiri semua barang dagangan yang ada di situs mereka. Begitu juga dengan Blibli, tapi sekarang ini sudah menyediakan lapak untuk peritel lain agar bisa berjualan di situs mereka.

Penyesuaian bisnis model juga terjadi di e-commerce Indonesia. Jika di luar negeri semua transaksi sampai dengan pembayaran dilakukan di dalam sistem, di Indonesia ada cara pembayaran transfer bank dan COD (cash on delivery) yang belum tentu ada di situs e-commerce luar negeri.

Dalam menjalankan usaha kecil, perumusan model bisnis juga bisa dan penting untuk dilakukan. Misalnya warung, kita bisa memberikan pelayanan lebih dengan mengantar barang belanjaan. Ini sudah berarti menjalankan model bisnis yang berbeda, jika kompetitor tidak memberikan layanan tersebut.

Fokus utama semua organisasi  adalah pelanggan. Dengan membuat model bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, maka organisasi dapat memaksimalkan semua unsur untuk dapat melayani pelanggan dengan baik. Lebih dari kompetitor, sehingga bisa tercapai tujuan organisasi, misalnya penjualan ataupun keuntungan.

Referensi Investopedia,  Wikipedia

Salam

Hanya sekadar berbagi

Tulisan ini juga tayang di Ngawursiana.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun