Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sekilas Mengenai Infertilitas pada Pria dan Wanita

9 Agustus 2017   10:10 Diperbarui: 10 Agustus 2017   09:32 1791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (http://www.parents.com)

Infertilitas atau ketidaksuburan menurut Medical News Today .com adalah ketidakmampuan untuk mengandung setelah melakukan hubungan seksual. Atau bisa merujuk kepada ketidakmampuan biologis seorang individu untuk memberikan kontribusi ke pembuahan. Selain juga merujuk kepada wanita yang beberapa kali mengalami keguguran. Di banyak negara infertilitas merujuk kepada pasangan yang tidak mampu hamil setelah 12 bulan menjalani hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi.

Data dari Mayo Clinic, Amerika Serikat, kasus infertilitas,

  • Sekitar 20% disebabkan oleh masalah pada pria
  • Sekitar 40%-50% disebabkan oleh masalah pada wanita
  • Sekitar 30%-40% disebabkan oleh masalah pada pria dan wanita

Proses pembuahan pada manusia yang alami adalah melalui proses hubungan seksual. Dimana pria akan melepaskan jutaan sperma yang akan berkompetisi untuk mencapai indung telur dan membuahi telur yang ada di sana.

Pada pria masalah yang sering dihadapi adalah pada sperma yaitu

  • Jumlah sperma yang rendah
  • Tidak memiliki sperma
  • Sperma yang kurang aktif
  • Sperma yang abnormal

Salah satu dari masalah ini akan bisa menyebabkan ketidakmampuan pria untuk melakukan pembuahan. Masalah pada sperma bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti kanker testikel, genetis, radiasi dan lainnya. Yang menarik adalah temperatur testikel juga berpengaruh, jika seringkali kepanasan maka bisa menyebabkan masalah pada sperma.  

Pada wanita ada beberapa hal yang bisa dibilang menyebabkan infertilitas,

Ovulasi adalah masalah yang paling sering dihadapi oleh wanita. Ovulasi adalah proses pelepasan telur bulanan. Ada beberapa kasus dimana wanita tidak pernah melepaskan telur ada juga beberapa kasus dimana pelepasan telur tidak teratur. Masalah ovulasi bisa disebabkan oleh,

  • Indung telur berhenti bekerja sebelum sang wanita mencapai usia 40
  • Kelenjar Thyroid yang terlalu over aktif atau kurang aktif
  • PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), indung telur tidak berfungsi secara normal
  • Telur yang tidak sempurna, usia wanita akan berpengaruh terhadap kesempurnaan telur

Permasalahan di Tuba Fallopi atau rahim yang bisa disebabkan oleh,

  • Tindakan operasi yang mengenai rahim
  • Submucosal Fibroids, tumor jinak yang muncul di dinding rahim, sekitar 30%-40% wanita usia subur mengalami hal ini. Tumor ini mengganggu proses pembuahan, juga terjadi tumor ini menutupi tuba fallopi sehingga sperma tidak bisa mencapai telur.
  • Proses sterilisasi, wanita yang mengikat tuba fallopi untuk mencegah kehamilan. Sebuah proses yang bisa dibatalkan atau dengan kata lain dibuka kembali. Namun kemungkinan untuk bisa subur kembali tidaklah tinggi.

Pengobatan untuk mengatasi hal ini banyak caranya, tergantung dari penyebab dan berapa lama sudah mengalami infertilitas. Mulai dari penambahan frekuensi hubungan seksual , pemberian obat, tindakan operasi sampai dengan pembuahan dengan dibantu (assisted conception).

Assisted conception,  IUI (intraurine insemination), kateter dimasukkan ke dalam rahim  untuk menginjeksi sperma langsung ke dalam rahim.  Sperma yang diinjeksikan adalah sperma yang sudah dipilih. IUI dilakukan pada masa subur wanita. Metode ini umum dilakukan jika pihak pria memiliki masalah dengan sperma seperti, jumlah yang kurang atau keaktifan sperma yang kurang bagus

Selain IUI, IVF (in vitro fertilization) juga termasuk dalam assisted conception. Sperma dan telur yang belum dibuahi ditaruh di cawan petri. Setelah terjadi pembuahan, embryo akan ditempatkan ke dalam rahim untuk melanjutkan proses kehamilan.

Dalam menghadapi masalah infertilitas dukungan dari keluarga adalah penting, bukan malah memberi tekanan kepada pasangan. Selain itu menerima bahwa diperlukan peranan pria dan wanita untuk memulai kehamilan juga penting sehingga bisa disadari bahwa kemungkinan masalah bisa terjadi baik di pihak pria maupun wanita.

Referensi Medicalnewstoday,  wikipedia

Salam
Hanya tulisan seseorang yang bukan ahli kesehatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun