Membaca berita Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Pamekasan, membuat saya miris. Â Dana desa yang seharusnya bisa digunakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat malah dikorupsi. Kejaksaan ditenggarai telah menemukan indikasi korupsi senilai Rp 100 juta hasil laporan masyarakat, namun malah disuap sejumlah Rp. 250 juta untuk menutupi korupsi ini. Kompas.com
Pengawasan dan pendampingan dana desa memang penting, apalagi nilainya akan terus meningkat tahun 2018 akan mencapai kurang lebih Rp120 triliun.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) menurut Wikipedia adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Jangka waktu biasanya sekitar 1 sampai dengan 2 bulan. KKN sudah dimulai sejak tahun 1971 dengan nama Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat.
Menurut pendapat saya dengan semakin besarnya dana desa dan tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah. Sekitar 60% angkatan kerja berpendidikan maksimal atau kurang dari SMP. KKN bisa digunakan sebagai solusi untuk pendampingan dan pengawasan dana desa.
Mahasiswa Teknik, bisa berperan serta dalam perancangan dan pembangunan infrastruktur. Walaupun bukan jurusan Teknik Sipil atau  Arsitektur, menurut pendapat saya, sebagai mahasiswa teknik seharusnya tidak sulit untuk mengerti jargon teknik pembuatan jalan misalnya. Juga bisa dibantu dengan mencari informasi terkait di internet.
 Bagi mahasiswa jurusan teknik sipil, malah mungkin bisa melakukan penelitian bagaimana membuat jalan atau jembatan yang tahan lama. Disesuaikan dengan kondisi geografis desa tempat mereka melakukan KKN. Selain itu mahasiswa juga bisa membuat pelatihan agar masyarakat mampu merawat infrastruktur yang dibangun secara mandiri.
Mahasiswa Ekonomi,mendampingi dan melatih masyarakat untuk membuat anggaran yang baik. Juga bisa melatih pengawas setempat untuk dapat membaca tanda-tanda kecurangan.
Mahasiswa Pertanian,sudah pasti akan membantu dan melatih tentang teknik pertanian modern agar hasil panen bisa meningkat.
Mahasiswa Pariwisisata, kesempatan untuk menerapkan ilmu yang mereka peroleh. Jika memang dana desa diputuskan akan digunakan untuk membangun tempat wisata.
Semua ini hanyalah contoh bagaimana KKN bisa diselaraskan dengan pembangunan desa. Mahasiswa juga bisa berlatih untuk menghadapi masalah yang nyata. Bukan hanya teori di kelas.
Suatu kerjasama yang akan sangat menguntungkan kedua belah pihak, masyarakat dan mahasiswa. Dua pihak ini juga bisa saling belajar, mahasiswa belajar tentang kearifan teknik pertanian kuno dan masyarakat bisa belajar tentang teknik pertanian modern misalnya. Agar lebih efektif, jangka waktu KKN juga bisa disesuaikan dengan jangka waktu proyek, satu tahun misalnya.