Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gerakan Indonesia Waras, Budayawan Lawan Hak Angket KPK

13 Juni 2017   07:24 Diperbarui: 16 Juni 2017   06:15 3347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sys NS, yang memiliki nama asli cukup panjang Raden Mas Haryo Heroe Syswanto, memberikan penyataan bahwa puluhan budayawan yang juga pegiat antikorupsi mendukung petisi online " Maklumat Budaya Tolak Angket KPK". " Kami menolak upaya pelemahan KPK oleh Dewan" kata Sys NS. Sumber

Petisi ini disebarkan melalui grup percakapan online. Bunyinya 

" Kami Rakyat Indonesia, yang tidak mewakilkan diri,dengan ini menyatakan menolak hak angket DPR atas KPK. Kami memilih tetap waras!”

Pada hari Kamis 15 Juni 2017,  kalangan seniman dan budayawan akan menggelar aksi di depan kantor KPK untuk memberi dukungan moral. Masyarakat juga diajak untuk turut serta yang diumumkan melalui media sosial dengan tagar #Indonesiawaras. Tertulis : " Ayo berdiri di depan KPK untuk melawan hak angket DPR".

Budawayan yang mendukung gerakan Indonesia Waras antara lain Arswendo Atmowiloto, Dito Sugito, Butet Kartaredjasa, Renny Djajoesman, Tony Tamasoa, dan Agus Langgeng. Ada pula pesohor Endy Harsanto, Sambas, Toha Mantik, Felix Tahilatu, Duma Tandu, Herutomo, dan tokoh-tokoh lain.

Arswendo mengatakan tindakan DPR membuat pansus hak angket KPK sebagai langkah yang tidak waras. Berdasarkan pemikiran tersebut muncul ide gerakan " Maklumat Budaya Tolak Angket KPK" yang ide awalnya dicetuskan oleh Harry Tjahjono. Sumber

Gerakan tolak angket KPK bukan hanya dilakukan oleh budayawan. Seorang warganet, Virgi Sulianto Gohardi  juga membuat petisi online menggunakan platform Change.Org yang berjudul " 

Sumber Change.Org
Sumber Change.Org
Petisi ini berisi ajakan untuk melawan hak angket yang kata Arswendo tidak waras. Serta memberikan dukungan kepada KPK. Saat ini petisi sudah ditandatangani oleh 42.624 warganet. Saya ingin menghimbau para pembaca yang belum tanda tangan, marilah kita beri dukungan kepada KPK dengan menandatangani petisi ini.

Ayo Lawan Hak Angket DPR Terhadap KPK 

Salah satu anggota pansus angket KPK, Asrul Sani, pada saat dimintai komentarnya tentang penolakan masyarakat terhadap angket KPK mengatakan "Selama ini kan banyak elemen-elemen masyarakat yang memahami soal angket ini hanya berdasarkan penjelasan atau berita-berita yang dibentuk dari opini dari kelompok yang memang sudah apriori duluan terhadap angket ini,". Sumber

Saya sebagai rakyat, bagaimana tidak apriori? Ketua pansus hak angket adalah Agun Gunandjar Sudarsa fraksi Golkar.  Agun disebut menerima dana sebesar USD 1 Juta (satu juta dolar AS) dalam kasus mega korupsi e-KTP. Apakah berarti saya tidak waras, karena saya curiga?

Melalui tulisan ini saya ingin juga menyampaikan suara hati saya kepada Ibu Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum PDIP. Mohon bu Mega, jika PDIP ingin membuktikan kecintaannya terhadap rakyat dan negara Indonesia, segera perintahkan anggota DPR  fraksi PDIP untuk segera mundur dari pansus hak angket. Sudah waktunya membersihkan negara Indonesia dari koruptor. Mohon maaf kalau Ibu kurang berkenan.

Mari kita dukung gerakan Indonesia Waras, sebarkan " Kami Rakyat Indonesia, yang tidak mewakilkan diri,dengan ini menyatakan menolak hak angket DPR atas KPK. Kami memilih tetap waras!”

Salam

Hanya sekedar berbagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun