Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Muda Happy-Happy, Tua tetap Happy

27 April 2017   07:39 Diperbarui: 27 April 2017   17:00 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi milenial, generasi yang dilahirkan sekitar akhir 1980an sampai dengan awal tahun 2000an. Generasi yang sangat melek teknologi. Generasi milenial yang dilahirkan setelah Iphone dan Android populer, sangat eksis di media sosial.

Generasi ini juga sangat mengikuti trend baik teknologi, pakaian, tempat nongkrong dan lainnya. Di Indonesia, bisa terlihat di mall-mall, banyak generasi ini yang nongkrong di warung kopi sambil rapat ataupun bekerja. Sebuah perubahan gaya hidup jika dibandingkan dengan gen X. Hal ini mungkin juga dikarenakan orang tua generasi ini, memiliki penghasilan yang lebih baik, sehingga ada keinginan orang tua agar anak (generasi milenial) tidak hidup susah seperti orang tuanya.

Apakah salah dengan gaya hidup seperti itu? Tidak juga, selama Anda memiliki penghasilan yang cukup untuk mengikuti gaya hidup tersebut. Jika Anda mengalami gaji yang 10 koma, alias setelah tanggal 10 gaji Anda sudah ludes, berarti sebenarnya Anda tidak mampu membiayai gaya hidup Anda.

Anggaran Bulanan

Anggaran adalah suatu rencana dalam keuangan. Di dalam anggaran cantumkan penghasilan dan pemasukan kita dalam sebulan.

Prioritas pengeluaran dalam anggaran,,

Prioritas pertama, pengeluaran yang penting bagi kelangsungan hidup dan pekerjaan Anda. Misalnya biaya transport, sewa rumah/kost, makan, minum, listrik, pulsa telepon (untuk pekerjaan) dan lainnya.

Prioritas kedua, pembayaran cicilan utang. Kartu kredit, mobil, motor, handphone dan lainnya. Secara ideal pos pengeluaran pembayaran cicilan utang tidak boleh melebihi 30 % dari penghasilan Anda. Jika memiliki penghasilan 5 Juta per bulan, berarti maksimal cicilan utang tidak boleh lebih dari sekitar 1,6 Juta. Andaikan cicilan utang Anda sudah melebihi 30%, sebaiknya Anda sudah mulai check ulang, mana utang yang perlu dan mana yang tidak.

Prioritas ketiga, menabung. Terserah Anda, ingin menganggarkan berapa untuk ditabung dalam sebulan. Secara Ideal 10% dari penghasilan Anda harus ditabung.

Happy-happy, setelah memenuhi ketiga prioritas anggaran. Sisa dari penghasilan Anda silahkan digunakan untuk happy-happy. Eksis menggunakan Smartphone canggih, ngopi di warung top, makan di restoran kekinian, dan yang lainnya.

Menabung dan Investasi

Pengalaman pribadi, saya baru sadar tentang investasi sekitar tahun 2006. Saat itu saya tidak punya pekerjaan tetap. Kesadaran ini muncul, setelah saya ditipu oleh rekan bisnis. Putus asa, tidak punya pekerjaan, dengan uang yang tersisa saya mencoba melakukan perdagangan saham, tidak rugi tetapi juga tidak untung. Setelah itu barulah saya belajar lebih lanjut tentang investasi.

Tabungan bukanlah investasi, karena bunga tabungan lebih kecil dibanding tingkat inflasi. Bunga tabungan sekarang ini hanya berkisar dari 0,75% sampai sekitar 1,5%, sedangkan inflasi Indonesia tahun 2016 adalah 3,02%.  Inflasi adalah turunnya nilai uang, misalnya tahun 2015 kita bisa membeli tahu Rp 100,- dengan inflasi 3%, tahun 2016 harga tahu adalah Rp 103,-

Jenis-jenis investasi antara lain, Deposito, Logam Mulia , Properti ,Reksadana ,Obligasi ,Saham , Membuka usaha sendiri, Investasi eksotik, seperti lukisan, barang antik, perangko, mobil (pernah saya baca Ferrari yang langka laku terjual sampai dengan lebih USD 5 Juta) dan lainnya.

Investasi yang paling mudah dan murah menurut pendapat saya adalah reksadana. Mengapa? Hanya dengan uang Rp 100 ribu, kita sudah bisa mulai membeli reksadana. Reksadana sendiri ada beberapa macam jenisnya. Reksana terproteksi, reksadana pasar ulang, reksadana saham, reksadana campuran dan lainnya. Reksadana juga sangat mudah dicairkan, hanya butuh 1 hari kerja dalam pengalaman saya.

Setelah berhasil menerapkan anggaran bulanan dengan disiplin. Misalnya Anda ingin menginvestasikan Rp 100 ribu per bulan dengan membeli reksadana maka dalam 2 tahun hasilnya adalah,

Dok pribadi
Dok pribadi
Rp 9,9 juta, bandingkan jika hanya ditabung maka hasilnya hanya Rp, 2,4 juta rupiah. Perhitungan ini dengan asumsi pengelola reksadana bisa mengelola dana dengan baik dan meningkatkan nilai reksadana 12% per tahun. Apakah mungkin? Sangat mungkin, tahun lalu ada satu reksadana saham yang nilainya meningkat sebesar 40%. Apakah nilai reksadana bisa turun? Bisa, itulah resiko investasi sesuai dengan prinsip " High Risk High Gain, No Risk No Gain". Tinggal bagaimana kita melakukan riset, tentang performa sebuah investasi dalam beberapa tahun sebelumnya.

Bayangkan, bagi Anda yang masuk dalam generasi milenial. Mungkin usia Anda sekitar 25 tahun sekarang ini, sampai dengan usia pensiun 55 tahun, berarti memiliki waktu 30 tahun bekerja produktif. Jika Anda bisa menerapkan anggaran dengan disiplin dan mulai investasi dari sekarang, berapa nilai investasi Anda setelah pensiun. Sangat lumayan menurut pendapat saya dan bisa menjamin kehidupan yang nyaman di masa tua.

Dalam masa muda Anda bisa happy-happy dan tetap happy pada masa tua.

Salam

Hanya sekedar berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun