Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

20 Tahun Lagi, Bagaimana Kita?

17 April 2017   07:22 Diperbarui: 15 Mei 2018   13:16 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan teknologi sekarang ini, bukan lagi berjalan, berlari atau melompat tetapi sudah terbang dengan kecepatan 800 km per jam,  menurut pendapat saya.

Saya sempat mengalami masa belum ada ada handphone, telepon pun masih menggunakan telepon putar bukan telepon yang ditekan seperti sekarang ini.

Telepon putar (sumber Garasiopa.Com)
Telepon putar (sumber Garasiopa.Com)
Masa awal tv berwarna, tetapi hanya satu channel yaitu TVRI. Pada saat mengunjungi Pameran Produksi Indonesia saya sangat kagum dengan teknologi facsimile, yang sekarang sudah ditinggalkan dengan semakin berkembangnya email.

Mulai populernya penggunaan mouse untuk komputer, sempat membuat saya tergagap dan harus belajar keras untuk dapat menggunakannya. Saya sempat menghindari telepon dengan layar sentuh dan pada akhirnya terpaksa belajar untuk bisa menggunakannya.

Andaikan, kita masih hidup 20 tahun lagi. Bagaimana kita?

Menulis

Saya membayangkan 20 tahun lagi, menulis artikel seperti ini. Tidaklah lagi perlu mengetik melalui keyboard ataupun layar sentuh.

Sekarang sudah mulai berkembang teknologi Speech to Text, yang bisa mengubah pembicaraan kita menjadi huruf dan kalimat tertulis. Mungkin 20 tahun lagi bukan hanya bisa sekedar mengubah pembicaraan kita menjadi tulisan, tapi sudah bisa berfungsi sebagai editor dan bisa mengoreksi semua kesalahan. Tidak ada lagi typo dan kesalahan penggunaan kata seperti antara Zaman dan Jaman.

Membaca

Saat ini sudah semakin banyak buku yang tidak lagi diterbitkan dalam bentuk fisik hanya berupa ebook. Bahkan buku-buku yang diterbitkan dalam bentuk fisik terkadang juga setelah masa populernya lewat, diterbitkan ebook nya.

Menurut pendapat saya kendala membaca ebook saat ini adalah, beratnya alat pembaca seperti laptop, tablet dan smartphone. Kedua adalah membaca melalui layar membuat mata cepat lelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun