Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Al Capone, Sang Mafia Chicago dan Kepatuhan Pajak di Indonesia

11 April 2017   07:24 Diperbarui: 11 April 2017   22:00 2098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alphonse Gabriel atau lebih dikenal dengan nama Al Capone juga memiliki alias Scarface. Al Capone lahir tahun 1899 dan meninggal tahun 1947.

Al Capone yang lahir di Brooklyn, New York Amerika Serikat (AS) memiliki orang tua yang berimigrasi dari Italy. Karir kriminal Al Capone dimulai pada saat dia menjadi anggota Five Points Gang. Dia bertugas menjadi penjaga keamanan di lokasi-lokasi kriminal, seperti rumah bordil.

Usia 20an, Al Capone pindah ke Chicago dan menjadi pengawal serta tangan kanan Johnny Torio. Mafia yang fokus pada pendistribusian minuman beralkohol.

Peperangan dengan North Side Gang , membuat Al Capone semakin naik karirnya. Saat Torrio memutuskan  pensiun, setelah hampir mati dalam salah satu insiden dengan North Side Gang. Al Capone ditunjuk menjadi penggantinya.

Al Capone berhasil membesarkan bisnisnya dan membuat hubungan yang sangat baik dengan William Hale Thomson walikota Chicago saat itu serta dengan polisi. Membuat bisnis Al Capone bisa berjalan dengan aman. Al Capone bisa berhasil juga karena adanya larangan penjualan minuman beralkohol pada tahun 1920-1933 di AS.

FBI yang sudah lama mengincar Al Capone. Pada tahun 1931 berhasil menangkap Al Capone dengan tuduhan penggelapan pajak. Al Capone masuk penjara selama 11 tahun.

Mengutip Mingguan Kontan (20 Maret -26 Maret 2016). Sri Mulyani pada saat penandatanganan kesepakatan untuk bertukar data dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada 3 Maret 2017. Sempat mengungkapkan kekesalannya terhadap importir daging sapi.

Menurut Sri Mulyani, dari tahun ke tahun impor daging sapi selalu meningkat. Tahun 2016 impor daging sapi beku tercatat sebesar 44.673,9 ton oleh 56 importir. Tahun 2016 terjadi peningkatan menjadi 155.070,2 ton daging sapi beku yang diimpor. Sedangkan impor daging sapi segar meningkat 983% menjadi 10.340 ton. Mirisnya peningkatan impor daging sapi tidak membuat harga daging sapi turun.

Lebih miris lagi berdasarkan data tahun 2015, dari 2.541 wajib pajak  (WP) sektor perdagangan dan importir sapi hanya  191 WP yang melaporkan SPT. Dari 191 WP yang melapor hanya 75 WP yang membayar pajak penghasilan (PPH) pasal 25 dan 29. Dan hanya 53 WP yang melaporkan kurang bayar. Mayoritas pembayaran pajaknya hanya 1 %

Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak, Angin Prayitno Aji mengatakan bahwa ada 97 WP badan yang terindikasi mengemplang pajak dan akan segera ditindak lanjuti.

Apakah importir daging sapi menjalankan usahanya seperti mafia? Saya tidak tahu

Yang jelas KPK telah 2 kali melakukan penangkapan terkait dengan importir daging sapi. Baru-baru ini kasus yang menjerat Patrialis Akbar. Setelah sebelumnya mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq dihukum 16 tahun penjara dalam kasus suap masalah kuota impor daging sapi.

Mengutip Mingguan Kontan (20 Maret -26 Maret 2016).  12 hari setelahnya, Sri Mulyani juga mengungkapkan kekesalannya dengan pelaku industri perikanan.

Kekesalan ini disebabkan oleh minimnya kepatuhan dan kontribusi pajak dari sektor perikanan. Tahun 2014 industri perikanan hanya menyetor pajak sebesar Rp. 795,2 miliar dan 2015 hanya sedikit menjadi Rp. 986,7 miliar.  Berdasarkan data 2015 ada 1.454 perusahaan tangkap ikan yang tidak melaporkan SPT.  Selain itu banyak perusahaan perikanan yang menggunakan izin yang tidak sesuai dengan industrinya.

Sri Mulyani sudah memerintahkan Ditjen Pajak untuk memeriksa perusahaan industri perikanan yang tidak patuh dalam melaporkan pajaknya. 

Apakah industri perikanan adalah mafia? Saya tidak tahu

Tapi beberapa waktu yang lalu, sempat beredar isu yang mengatakan Ibu Susi (menteri perikanan dan kelautan) sempat ditawari sejumlah uang agar mundur dari posisi menteri.

Kedua paparan di atas membuktikan keseriusan Sri Mulyani untuk meningkatkan penerimaan pajak.

Apalagi Indonesia juga akan segera bergabung dengan gerakan Automatic Exchange Of Information (AEoI) yang sudah saya bahas sebelumnya dalam " Selamat Tinggal Rahasia Data Nasabah Bank"

Berita terakhir, Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) keterbukaan data keuangan sudah selesai draftnya. Jika pada tulisan saya sebelumnya saya menyebutkan bahwa berdasarkan Perppu ini data yang akan dibuka adalah data nasabah asing. Ternyata ada perubahan, semua data nasabah baik asing maupun nasional akan dibuka datanya.

Penerapan pembukaan data ini tidak akan menunggu AEoI, menurut Darmin Nasution (Kontan.co.id) yang baru akan dimulai tahun 2018. Tapi akan langsung diterapkan begitu Perppu Keterbukaan data Keuangan diundangkan.

Data yang akan dibuka adalah data bank, asuransi, pasar modal dan data lembaga jasa keuangan lainnya. Berlaku untuk nasabah asing maupun nasional.

Selamat datang era baru perpajakan

Semoga dengan semua usaha ini tingkat kepatuhan membayar pajak bisa ditingkatkan dan Indonesia bisa mulai mengurangi utang.

Salam

Hanya sekedar berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun