Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masih Sangat Poloskah Anggota DPR RI?

5 April 2017   15:20 Diperbarui: 5 April 2017   15:27 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber https://potograpi.wordpress.com/2011/04/26/kepolosan-anak-anak-selalu-menjadi-objek-menarik/

Fahri Hamzah, wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Tidak percaya bahwa dengan dana 3 miliar rupiah pemerintahan Jokowi bisa digulingkan.

Hal yang menarik perhatian saya adalah komentar beliau.

"Transparan ya, hidup orang pribadi itu terbuka. Dan orang-orang itu termasuk yang dituduh itu ada Facebook-nya, jadi orang kalau mau makar itu enggak punya Facebook harusnya. Kalau orang punya Facebook, itu sudah enggak ada niat jahatnya kepada negara," ujar Fahri. Dikutip dari Kompas.Com

Sebegitu poloskah Fahri atau mungkin kurang paham teknologi. Sehingga bisa berlogika seperti itu.

Atau?

Membuat akun Facebook sangatlah mudah, mungkin cuma butuh waktu sekitar 15 menit dari pembuatan email sampai jadi sebuah akun. Saya yakin mayoritas anak SMP sekarang atau bahkan anak SD sudah memiliki akun Facebook karena sangat mudah untuk membuatnya.

Mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah menerima hampir Rp 1 miliar terkait e-KTP dari Nazaruddin dan kemudian mengembalikannya ke KPK. Uang tersebut dipergunakan Jafar untuk operasional ketua fraksi.

Beliau tidak mempertanyakan darimana uang itu berasal dan tidak membuat tanda terima penerimaan uang. Lebih menarik lagi selain digunakan untuk operasional ketua fraksi, uang itu kemungkinan digunakan untuk membeli mobil Land Cruiser. Pada saat ditanya jaksa mengenai penggunaan uang untuk beli mobil, Jafar mengatakan mungkin saja  karena tidak ingat. Sumber 1  2

Sebegitu poloskah Jafar, sehingga tidak bertanya asal uang tersebut dan tidak membuat tanda terima. Atau memang ini yang berlaku di partai politik di Indonesia?

Berkat asam garam pengalaman hidup, saya pribadi sudah tidak bisa dikatakan polos bahkan boleh dibilang bulus. Pengalaman pernah ditipu dan ditikam dari belakang membuat saya tidak mudah percaya dengan orang lain. Apalagi jika hanya berkenalan melalui media sosial.

Mengingat usia mayoritas anggota DPR yang mungkin sekitar usia saya dan mungkin lebih tua. Saya yakin anggota dewan yang terhormat ini juga sudah mencicipi asam dan garam kehidupan.

Saya tidak yakin anggota DPR memiliki kepolosan seperti anak kecil yang belum tahu realita dunia. 

Skandal mega korupsi  e KTP yang diduga melibatkan banyak anggota DPR. Dengan begitu canggihnya mulai dirancang dari mulai pembahasan awal sampai pelaksanaan.

Sebenarnya sudah sangat membuktikan bahwa anggota dewan yang terhormat bukanlah manusia yang masih polos.

Manusia yang belum tahu kejamnya dunia.

Manusia yang belum merasakan pahitnya dibohongi.

Manusia yang belum merasakan sakitnya diberi harapan palsu.

Manusia yang belum sadar bahwa tidak semua orang tulus.

Manusia yang belum mengetahui realita dunia.

Manusia yang belum mencicipi kenikmatan duniawi.

Manusia yang belum......................................

Mengulang dari tulisan sebelumnya.

Saya yakin bahwa masih ada anggota DPR yang peduli terhadap rakyat. Bagaimana dengan yang selebihnya?

Mungkin sudah saatnya Anggota DPR merenung, bercermin, berdoa dan bertanya kepada dirinya masing-masing.

Siapakah yang saya wakili?

Salam

Hanya sekedar berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun