Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Kita sudah Lupa akan Jasa Seorang Ibu?

29 Maret 2017   06:45 Diperbarui: 29 Maret 2017   19:00 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kang Dedi dan Ibu Amih. Sumber Merdeka.Com


Kisah gugatan terhadap Ibu Siti Rokayah alias Amih oleh anak kandungnya " Yani Suryani "sendiri, cukup ramai diberitakan.

Kisah ini bermula dari pinjaman sebesar Rp 47 juta oleh Asep, salah satu putra Bu Amih kepada Yani putri bu Amih dengan Ibu Amih sebagai penjamin. Asep berusaha membayar hutang itu dan hanya mampu melunasi sekitar Rp. 22 juta.

Pada tahu 2016 Yani dan suaminya Handoyo Adianto, menggugat ibu Amih. Ibu 13 anak yang tinggal di Garut ini digugat sebesar Rp 1,8 M. Rp 640 juta kerugian materil dan immateril sebesar Rp. 1,2 miliar.

Sebelum perkara gugatan masuk ke pengadilan, sebenarnya keluarga sudah mencoba melakukan negosiasi dan bersedia membayar Rp. 120 juta untuk melunasi hutang tersebut. Tetapi ditolak oleh Yani dan suaminya. Sekarang Ibu Amih yang dalam kondisi kurang sehat harus bolak balik ke pengadilan.

Terakhir kang Dedi, bupati Purwakarta yang tersentuh karena mengingat Ibunya sendiri. Turun tangan dan mewakili ibu Amih dalam perkara ini. Beliau bahkan akan menuntut balik Yani dan suaminya atas dugaan pemerasan.

Sumber  1  2  3  4  5

Kisah ini membuat saya teringat kepada ibu saya dan membuat saya bertanya-tanya. 

Apakah ini hanya puncak gunung es atas sikap masyarakat Indonesia terhadap Ibu?

 Atau hanya bersifat kasuistis.

Di dalam budaya timur, biasanya orang tua terutama Ibu akan sangat dihormati. Tidak banyak orang yang berbudaya timur mengirimkan orang tuanya ke panti jompo. Biasanya orang tua akan dirawat dengan baik sampai akhir hayatnya.

 Ibu akan selalu berusaha menjaga anaknya. Ibu beruang akan sangat sensitif dan mudah mengamuk jika sedang bersama dengan anaknya. Beruang hanyalah binatang yang tidak berakal budi, tapi tetap memiliki naluri keibuan yang kuat.

Manusia sebagai makhluk yang katanya berakal budi, apakah sedemikian mudahnya melupakan jasa seorang Ibu? Sampai perlu menggugat Ibu kandung atas hutang yang menurut saya tidak terlalu besar.

Apakah kita sudah lupa akan jasa seorang Ibu?

Ibu yang berjuang dengan cucuran darah dan keringat untuk melahirkan kita

Ibu yang menahan lapar agar kita bisa tetap kenyang,

Ibu yang selalu tersenyum walau banyak masalah, agar kita tidak khawatir

Ibu yang tidak tahu malu, pinjam uang sana sini. Agar kita bisa bersekolah.

Ibu yang selalu bangun paling awal agar kita bisa sarapan

Ibu yang selalu........................................... demi kita

Terima kasih Ibuku

Semoga Ibu selalu sehat dan berbahagia

Salam hormat dan terima kasih untuk semua Ibu

Hanya renungan di pagi hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun