Mohon tunggu...
Ronald Ch. Tamaka
Ronald Ch. Tamaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cryptalker

Talks about Blockchain, Cryptocurrency, NFT, DeFi and Web3

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency Pilihan

Crypto Coin vs Crypto Token Itu Begini Lho...

13 Juli 2022   18:58 Diperbarui: 14 Juli 2022   11:13 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cryptocurrency. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Minggu lalu, sedikit menyenggol pembahasan Coin & Token. Karena itu, kali ini saya bahas perbedaan Coin & Token. Tentunya dengan analogi, no technical. Dikit aja.

Singkatnya, Coin itu memiliki Blockchain-nya sendiri. Token tidak.

Saya analogikan.

Setiap kita, pasti pernah pergi ke Mall. Kokas, Sency, GI, PI dst. Banyak.

Di dalam Mall, ada begitu banyak tenant. Ada Golds Gym, Timezone, Eat & Eat dst.
Mall - Mall ini adalah analogi Blockchain - Blockchain yang ada. Ada Ethereum, Binance Smart Chain, Hyperledger, Solana dll.
Anak Anda, ingin bermain di Timezone.  

Anda pergi menukarkan uang rupiah Anda, kasir memberikan Chips untuk bermain di Timezone. Setiap kali main, diisi dulu koinnya ke mesinnya. ( Btw, sekarang koinnya sudah diganti kartu )

Nah, case diatas adalah analogi. Uang Rupiah Anda dalam konteks Timezone disebut Coin. Chips ( Kartu ) adalah Crypto Token.

Sambil istri menjaga anak Anda bermain, pergilah Anda nge-gym. Masuk Gym, menunjukkan Membership, olahragalah Anda.

Dalam konteks Gym, Uang Rupiah Anda saat membeli Membership Gym adalah Coin. Dan membership Gym Anda adalah Token.

Anak Anda capek habis bermain, Anda juga.

Karena capek. Laper. Haus.

Pergilah sekeluarga ke FoodCourt, Eat & Eat. Istri Anda menukarkan uang Rp 100rb di kasir. Kasir memberikan kartu yang isinya senilai Rp 100rb. Masuklah Anda, beli makanan dan minuman. Kenyang.

Dalam konteks Food Court, Uang Rupiah Anda saat top-up di kasir disebut Crypto Coin. Dan kartu Eat & Eat yang Anda gunakan untuk membeli makanan disebut Token.

Token sejatinya ada 2 kategori. Yg fungible & non-fungible.

Fungible artinya bisa saling tukar seperti uang fiat. Non-fungible, tidak bisa.

( Uang fiat itu istilah uang kita sehari2 seperti Rupiah, Dollar, Peso dll )

Membership Gym Anda itu Non-Fungible Token, Kartu Eat & Eat juga Non-Fungible. Chips Timezone Anda lagi - lagi juga Non-Fungible.

Nah, dalam versi cryptonya token yg "tidak bisa saling tukar a.k.a Non Fungible" itu disebut NFT. Ada Bored Apes NFT, Karafuru NFT dsb.
Tidak bisa saling tukar bukan berarti tidak bisa ditukar ya. Substansinya berbeda. Karena NFT bisa ditukar dengan uang fiat, dengan cara dibeli di NFT Marketplace.

Kalo yg Fungible,disebutnya Token aja. ASIX-nya Mas Anang contoh sebuah Token
( fungible ). ASIX dibuat menggunakan Blockchain-nya Binance. Binance Smart Chain.

Beliau membuat ekosistem yg berisi game, marketplace dsb. Alat bayar didalam ekosistem-nya ? ya Token ASIX itu.

Sebenarnya, NFT - NFT yg ada  & ASIX-nya mas Anang, sama2 Token.  

Bedanya, yg satu Fungible, yg satu enggak. Itu aja.

Token juga bisa dibuat dengan blockchain lain. Menggunakan blockchain Ethereum misalnya.
Contoh Token-nya Ethereum, ada Shiba Inu, Polygon, SAND ( SandBox ), UNI ( Uniswap ) dst

Polygon kok disebut Token ? harusnya khan Koin. Dia khan punya Blockchain sendiri ( Blockchain Layer 2 ). Menurut saya sih tetap token. Karena ?
1. Dia tetap menggunakan platform Ethereum untuk security-nya
2. Transaksi Polygon-nya tetap ujung2nya di settle di jaringan Ethereum juga
3. Ngk ada Ethereum, ngk ada Layer 2

( I won't go deep on these, nanti jadi technical. Nextnya, saya jelaskan apa itu Blockchain Layer 1, 2 bahkan ada Blockchain Layer 0 )

Blockchain itu memang ada banyak kategori. Kek Handphone. Banyak tipe.

Bitcoin, Ethereum itu contoh Blockchain Layer 1. Yang Layer 2, ada Polygon, Optimism, Arbitrum.

Ada yg kategori Public Blockchain ( mis : Bitcoin, Ethereum ), ada jg yg Private ( mis : Hyperledger ). Ada Permissioned, ada tipe Permissionless. Banyak hahaha.

Cryptocurrency itu begitu lho...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun