Mohon tunggu...
Ronald Sutanto So
Ronald Sutanto So Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

saya adalah seorang wiraswasta yang gemar membaca, menulis, dan mengamati alur kehidupan, serta merenungkan fenomena fenomena kehidupan yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbagai Pilihan Kehidupan sebagai Penentu Jalan Hidup

28 Mei 2022   22:30 Diperbarui: 29 Mei 2022   23:18 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang mengambil berbagai pilihan dalam kehidupan dan setiap pilihan memiliki tantangan dan konsekuensi masing-masing, bahkan ketika kita tidak memilih pun, itu juga adalah sebuah pilihan. Setiap pilihan itu akan menentukan jalan hidup kita. 

Saya percaya setiap orang pasti pernah mengambil pilihan yang sulit di hidupnya, setiap orang pasti pernah salah memilih, salah berucap, salah bertindak, tetapi bila dilakukan penelusuran ke belakang, dapat kita lihat, pilihan-pilihan keliru itu juga dapat dijadikan bahan belajar untuk meningkatkan kualitas hidup kita. 

Mengutip sebuah buku berjudul The 7 Habits of Highly Effective People karya Stephen R Covey, dikatakan bahwa kita tidak dapat mengendalikan setiap situasi yang terjadi dalam hidup kita, tetapi kita memiliki kendali penuh atas respon kita terhadap situasi yang sedang menimpa. 

Sebagai contoh, ketika kita sedang antri di bank, kita bisa memilih untuk tetap tenang, ikut antri dengan tertib, dan menjaga ketentraman, atau kita bisa mengoceh dan komplain secara terus-menerus yang mungkin berpotensi mengganggu nasabah lain yang sementara antri di bank itu.  

Contoh lain, ketika seseorang marah dan mengomeli kita. Kita dihadapkan atas dua pilihan, yakni membalas dengan mengomel balik hingga terjadi pertengkaran atau membiarkan diri kita diomeli, sembari berusaha memahami situasi yang sedang dihadapi oleh orang itu. Mungkin saja ada perilaku kita yang menyinggung hatinya atau mungkin juga ada kalimat-kalimat yang secara tidak sadar telah kita ucapkan dan kalimat itu menyinggung perasaannya.  

Dan biasanya, kita akan bertindak sesuai dengan kebiasaan.

Nah pertanyaanya, apakah kebiasaan itu bisa diubah?

Jawabannya iya sangat bisa.

Mengutip sebuah buku berjudul The Power of Habit karya Charles Duhigg, yang menyatakan bahwa kebiasaan adalah segala perilaku yang kita lakukan dari waktu ke waktu, hingga kita melakukannya tanpa berpikir. 

Contoh ketika bangun tidur, ada beberapa orang yang terbiasa untuk langsung mandi dan bersiap untuk pergi bekerja. Ada juga yang ketika bangun tidur, berdoa bersama keluarga dan mengucap syukur terlebih dahulu sebelum beraktivitas.

Menurut Charles Dhuigg, kebiasaan- kebiasaan lama yang ingin kita ubah itu, sangat bisa diubah dengan cara tekun berlatih dan disiplin mengubah rutinitas dalam membentuk kebiasaan baru dan memberi hadiah kepada diri kita setiap kali kita berhasil melakukan kebiasaan baru, hingga kebiasaan baru itu terbentuk dan kita melakukannya tanpa perlu untuk berpikir terlebih dahulu.  

Hal ini sejalan dengan kutipan kata-kata dari seorang Ralph Waldo Emerson yang berkata

Awasi pikiran, karena pikiran akan membentuk kata-kata untuk diucapkan.

Awasi kata-kata, karena kata-kata akan menjadi tindakan-tindakan.

Awasi tindakan, karena tindakan yang berkelanjutan akan menjadi kebiasaan.

Awasi kebiasaan, karena akan membentuk karakter.

Dan karakter itu yang akan menentukan jalan hidup kita.

Kesimpulan, segalanya berawal dari sebuah pilihan yang secara konsisten dilatih sepanjang waktu, hingga menjadi penentu jalan hidup kita. 

Akhir kata, saya dengan senang hati menantikan komentar, saran, dan masukan dari saudara-saudara.

Terima kasih

salam hangat

Ronald Sutanto So

Makassar, 28 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun